PENDAHULUAN
Latar Belakang
Serangga
termasuk filum Arthropoda yaitu kelompok hewan yang mempunyai kaki beruas-ruas,
tubuh bilateral simetris dan dilapisi oleh kutikula yang keras (exosceleton). Serangga digolongkan dalam
kelasinsecta (hexapoda), karena
memiliki 6 buah (3 pasang) kaki yang terdapat di dadaerah dada (thorax). Jumlah kaki menjadi ciri khas
serangga yang membedakannya dengan hewan lain dalam phylum Arthropoda seperti
laba-laba (arachnida), kepiting (decapoda), udang (crustacea), lipan dan luwing (myriapoda),
Kehidupan serangga sudah dimulai sejak 400 juta tahun (zaman devonian).
Kira-kira 2 - 3 juta spesies serangga telah terindentifikasi. Diperkirakan,
jumlah serangga sebanyak 30-80 juta spesies yang meliputi sekitar 50% dari
keanekaragaman spesies di muka bumi (Angga, 2009 ).
Serangga juga
memiliki keanekaragaman luar biasa dalam ukuran, bentuk dan perilaku.
Kesuksesan eksistensi kehidupan serangga di bumi ini diduga berkaitan erat
dengan rangka luar (eksoskeleton)
yang dimilikinya, yaitu kulitnya yang juga merangkap sebagai rangka penunjang
tubuhnya, dan ukurannya yang relatif kecil serta kemampuan terbang sebagian
besar jenis serangga. Ukuran badannya yang relatif kecil menyebabkan kebutuhan
makannya juga relatif sedikit dan lebih mudah memperoleh perlindungan terhadap
serangan musuhnya. Serangga juga memiliki kemampuan bereproduksi lebih besar
dalam waktu singkat, dan keragaman genetik yang lebih besar. Dengan
kemampuannya untuk beradaptasi, menyebabkan banyak jenis serangga merupakan hama
tanaman budidaya, yang mampu dengan cepat mengembangkan sifat resistensi
terhadap insektisida (Angga, 2009 ).
Beberapa jenis
serangga juga berguna bagi kehidupan manusia seperti lebah madu, ulat sutera,
kutu lak, serangga penyerbuk, musuh alami hama atau serangga perusak tanaman,
pemakan detritus dan sampah, dan bahkan sebagai makanan bagi mahluk lain,
termasuk manusia. Tetapi sehari-hari kita mengenal serangga dari aspek
merugikan kehidupan manusia karena banyak di antaranya menjadi hama perusak dan
pemakan tanaman pertanian dan menjadi pembawa (vektor) bagi berbagai penyakit
seperti malaria dan demam berdarah. Walaupun demikian sebenarnya serangga
perusak hanya kurang dari 1 persen dari semua jenis serangga. Dengan mengenal
serangga terutama biologi dan perilakunya maka diharapkan akan efisien manusia
mengendalikan kehidupan serangga yang merugikan ini (Angga, 2009 ).
Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah
untuk mengenali berbagai macam bangsa seranggadan mengetahui morfologi
serangga.
TINJAUAN
PUSTAKA
Insekta atau
serangga merupakan spesies hewan yang
jumlah nya paling dominan diantara spesies hewan lainnya dalam filum Arthropoda. Oleh karena itu serangga
termasuk dalam kelompok hewan yang lebih besar dalam filum Arthropoda atau binatang beruas. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai struktur serangga perlu ditinjau
secara singkat dengan sistem pengelompokan atau yang sering disebut sistem
klasifikasi (Hadi, 2009).
Berdasarkan sistem klasifikasinya, insekta
terdapat Sub filum Mandibulata
yang terbagi menjadi 6 kelas dan sub
filum Chelicerata yang terbagi
menjadi 3 kelas. Selain itu, kelas insekta terbagi menjadi dua subkelas yaitu
sub kelas Apterygota dan Pterygota. Sub kelas Apterygota memiliki 4 ordo, sedangkan
sub kelas Pterygota terbagi menjadi menjadi 2 golongan yaitu Endopterygota yang terdiri dari 3 ordo
dan Exopterygota yang terdiri dari 15
ordo, salah satunya adalah ordo Orthoptera
(Hadi, 2009).
Ordo Orthoptera (bangsa belalang)
Sebagian anggotanya dikenal sebagai pemakan tumbuhan, namun ada beberapa di
antaranya yang bertindak sebagai predator pada serangga lain. Anggota dari ordo
ini umumnya memilki sayap dua pasang. Sayap depan lebih sempit daripada sayap
belakang dengan vena-vena menebal/mengeras dan disebut tegmina. Sayap belakang
membranus dan melebar dengan vena-vena yang teratur. Pada waktu istirahat sayap
belakang melipat di bawah sayap depan. Alat-alat tambahan lain pada caput
antara lain : dua buah (sepasang) mata facet,
sepasang antene, serta tiga buah mata sederhana (occeli). Dua pasang sayap serta tiga pasang kaki terdapat pada thorax. Pada segmen (ruas) pertama abdomen terdapat suatu membran alat
pendengar yang disebut tympanum. Spiralukum yang merupakan alat
pernafasan luar terdapat pada tiap-tiap segmen abdomen maupun thorax.
Anus dan alat genetalia luar dijumpai pada ujung abdomen (segmen terakhir abdomen).
Ada mulutnya bertipe penggigit dan penguyah yang memiliki bagian-bagian labrum,
sepasang mandibula, sepasang maxilla dengan masing-masing terdapat palpus maxillarisnya, dan labium
dengan palpus labialisnya (Jumar, 2000).
Famili serangga Orthoptera yang telah teridentifikasi berdasarkan
kunci determinasi diantaranya adalah sebagai berikut. Gryllotalpidae, Tridactylidae,
Tetrigidae, Eumastacidae, Acrididae, Tanaocerridae, Gryllidae, Grillacrididae,
dan Tettigoniidae. Perbandingan
pembeda antara masing-masing serangga tidak dapat dijelaskan secara sederhana
karena dalam satu kelompok serangga saja memiliki beberapa spesies dengan ciri
masing-masing yang berbeda-beda (Busnia, 2006).
Serangga
merupakan kelompok terbesar di dunia sehingga perlu dibahas terlebih dahulu secara
umum, baik morfologi, pernapasan, perlindungan diri,makanan dan pencernaan,
perkembangbiakan, dan pengelompokannya. Tujuannya untuk memudahkan dalam
pengendalianya karena ada serangga yang berguna untuk manusia. Namun, banyak
juga serangga yang menjadi hama dan merugikan manusia.Ukuran serangga beragam.
Yang terkecil ukurannya kurang dari 0,25 mm,sedangkan yang terbesar mencapai
15-25 cm. berat rata-rata serangga tidak lebih dari 5,72 mg. sebagai contoh,
berat lalat sekitar15-30 mg. sementara itu, beratrata-rata ulat dewasa 3,5 g (Pracaya,
2008).
Serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, yaitu mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap), tipe alat mulut
pengunyah, mandibel bergerak secara
transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu
menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe mulut penghisap memiliki
bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis
yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Tipe
mulut penggigit yaitu Mulut tipe pengigit dilengkapi dengan rahang atas dan
bahwa yang sangat kuat, contohnya mulut belalang dan jangkrik. Tipe mulut
penusuk-penghisap yaitu Mulut tipe penusuk-penghisap mempunyai rahang yang
panjang dan runcing . Contohnya nyamuk. Mulut penghisap yaitu Mulut tipe
penusuk-penghisap dilengkapi dengan alat seperti belalai panjang yang dapat
digulung, contohnya mulut kupu kupu. Dan Mulut penjilat yaitu Mulut tipe
penjilat dilengkapi dengan alat untuk menjilat. Contohnya mulut lebah madu dan
lalat (Jumar, 2000).
Toraks adalah
bagian yang menghubungkan antara caput
dan abdomen. Pada dasarnya tiap ruas toraks pada serangga dapat dibagi
menjadi tiga bagian, yaitu, Prothorax
bagian depan dari thoraks dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai
depan. Mesothorax bagian tengah dari thorax dan sebagai tempat atau dudukan
bagi sepasang tungkai tengah dan sepasang sayap depan. Metathorax bagian belakang dari thorax
dan sebagai tempat atau dudukan bagi sepasang tungkai belakang dan sepasang
sayap belakang. Torak juga merupakan
daerah lokomotor pada serangga dewasa karena pada torak terdapat tiga pasang
kaki dan dua atau satu pasang sayap (kecuali ordo Thysanura tidak bersayap). Torak
bagian dorsal disebut notum (Jumar,
2000).
Abdomen serangga
merupakan bagian tubuh yang memuat alat pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Abdomen serangga terdiri dari beberapa
ruas, rata-rata 9-10 ruas. Bagian dorsal dan ventral mengalami sklerotisasi
sedangkan bagian yang menghubungkannya berupa membran. Bagian dorsal yang
mengalami sklerotisasi disebut tergit,
bagian ventral disebut sternit, dan
bagian ventral berupa membran disebut pleura. Perkembangan
evolusi serangga menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa evolusi menuju kepengurangan
banyaknya ruas abdomen. Serangga
betina dewasa yang tergolong apterygota, seperti Thysanura, memiliki ovipositor
yang primitive dimana bentuknya terdiri dari dua pasang embelan yang terdapat
pada bagian bawah ruas abdomen kedelapan dan kesembilan. Sesungguhnya, terdapat
sejumlah serangga yang tidak memiliki ovipositor,
dengan demikian serangga ini menggunakan cara lain untuk meletakkan telurnya.
Jenis serangga tersebut terdapat dalam ordo Thysanoptera,
Mecoptera, Lepidoptera, Coleoptera,
dan Diptera. Serangga ini biasanya
akan menggunakan abdomennya sebagai ovipositor.
Beberapa spesies serangga dapat memanfaatkan abdomennya yang menyerupai
teleskop sewaktu meletakkan telur-telurnya (Jumar, 2000).
BAHAN
DAN METODE
Bahan
dan Alat
Bahan
Bahan
yang digunakan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
1.
Capung.
2. Kupu-kupu.
3. Ngengat.
4. Belalang.
5. Kumbang.
6. Lalat
buah.
7. Kepik.
Alat
Alat
yang digunakan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
1. Alat
tulis.
2. Buku
gambar.
3. Lembar
laporan sementara.
Waktu dan Tempat
Praktikum biologi yang dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal
6 desember 2018 pada pukul 13.00-14.40. di Laboratorium Biologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur
Kerja
Prosedur kerja dalam pratikum ini sebagai berikut.
1.
Siapkan alat dan bahan.
2. Mengamati bagian-bagian serangga.
3.
Menggambarkan serangga serta bagian-bagiannya.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil
pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
Table 1. Morfologi capung
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antena.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata majemuk.
Tipe mulutnya adalah mulut mengunyah.
Dada (Toraks)
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Odonata
Subordo: Epiprocta
Infraordo: Anisoptera
|
Tabel 2. Morfologi kupu-kupu.
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata tunggal.
Tipe mulutnya adalah mulut menghisap.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
Subordo: Rhopalocera
|
Tabel 3. morfologi ngengat
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata tunggal.
Tipe mulutnya adalah mulut menghisap.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Lepidoptera
|
Tabel 4. Morfologi belalang
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata tunggal.
Tipe mulutnya adalah mulut mengunyah.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Orthoptera
Subordo: Caelifera
|
Tabel 5. Morfologi
kumbang
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata tunggal.
Tipe mulutnya adalah mulut mengunyah.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Subfilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Subkelas: Pterygota
Infrakelas: Neoptera
Superordo: Endopterygota
Ordo: Coleoptera
|
Tabel 6. Morfologi
Lalat buah
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata majemuk.
Tipe mulutnya adalah mulut menjilat.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment).
|
Kingdom : Animalia
Phyllum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo
: Diptera
Famili:
Drosophilidae
Genus:
Drosophila
Spesies:
Drosophila melanogaster
|
Tabel 7.
Morfologi kepik
Gambar asli
|
Gambar tangan
|
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
Insecta
Kepala :
1. Mata.
2. Antenna.
3. Mulut.
Tipe matanya adalah mata tunggal.
Tipe mulutnya adalah mulut menghisap.
Dada (Toraks).
Perut (Abdoment)
|
Kingdom: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Insecta
Ordo: Hemiptera
|
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa setiap serangga memiliki bagian-bagian tubuh yang sama.
Namun, masing-masing serangga memiliki keunikan dan simbiosis yang berbeda
tentunya.
Bangsa capung atau ordo
odonata memiliki bagian-bagian tubuh seperti sayap, antena, mulut, dan
lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan toraks.
Pada kepala ada antena, mulut, dan mata, jenis matanya adalah mata majemuk dan
mulutnya bertipe mengunyah.
Bangsa kupu-kupu dan ngengat
atau ordo Lepidoptera memiliki bagian-bagian tubuh seperti sayap, antenna,
mulut, dan lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan
toraks. Pada kepala terdapat mulut, mata dan antenna. Tipe matanya adalah mata tunggal
dan tipe mulutnya adalah mulut menghisap.
Bangsa belalang atau ordo
orthoptera memiliki bagian-bagian tubuh seperti sayap, antena, mulut, dan
lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan toraks.
Pada kepala ada antena, mulut, dan mata, jenis matanya adalah mata tunggal dan
mulutnya bertipe mengunyah.
Bangsa kumbang atau ordo
coleoptera memiliki bagian-bagian tubuh seperti sayap, antena, mulut, dan
lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan toraks.
Pada kepala ada antena, mulut, dan mata, jenis matanya adalah mata tunggal dan
mulutnya bertipe mengunyah.
Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki
bagian-bagian tubuh seperti sayap, antenna, mulut, dan
lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan toraks.
Pada kepala terdapat mulut, mata dan antenna. Tipe matanya adalah mata majemuk
dan tipe mulutnya adalah mulut menjilat.
Bangsa kepik atau ordo
hemiptera memiliki bagian-bagian tubuh seperti sayap, antenna, mulut, dan
lain-lain. Bagian tubuhnya terbagi tiga, yaitu kepala, abdomen, dan toraks.
Pada kepala terdapat mulut, mata dan antenna. Tipe matanya adalah mata tunggal
dan tipe mulutnya adalah mulut menghisap.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang bisa diambil pada pratikum kali ini
adalah sebagai berikut.
1.
Setiap serangga
memiliki kesamaan dibagian-bagian tubuh mereka.
2.
Setiap serangga
memiliki keunikan masing- masing seperti pada kupu-kupu dan kumbang.
3.
Serangga
memiliki empat tipe mulut yaitu mengunyah, menghisap, menusuk, dan menjilat.
4.
Serangga
memiliki dua tipe mata yaitu tunggal dan majemuk.
5.
Serangga
memiliki dua simbiosis yaitu simbiosis mutualisme dan simbiosis parasitisme.
Saran
Saran untuk pada pratikum
adalah lebih pas waktunya saat musim kemarau dan lebih detail dalam menjelaskan
bagian-bagian tubuh serangga.
DAFTAR PUSTAKA
Angga. 2009. Morfologi serangga. Yudhistira. Jakarta.
Busnia. 2006. Serangga pada pertanian. Gajah mada
university. Yogyakarta.
Jumar, 2000. Entomologi
Pertanian. Rineka Cipta. Jakarta.
Pracaya. 2004. Hama
dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya. Jakarta.
Riordi, 2009. Dasar-dasar
Perlindungan Tanaman. Tri ganda karya, Bandung.