PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan
makhluk hidup yang keberadaannya sangat penting karena tanpanya, hewan dan
manusia tidak bisa hidup. Jika dihubungkan dengan ilmu pengetahuan pada masa
kini, tumbuhan disiplin ilmunya sendiri, yaitu botani. Botani itu sendiri
mencakup atau terdiri dari beberapa kajian salah satunya adalah morfologi atau
ilmu yang mempelajari bentuk tumbuhan yang tampak dari luar. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tumbuhan identic dengan
warna hijau, padahal yang berwarna hijau itu ialah warna dari salah satu organ
tumbuhan itu sendiri yaitu daun (walaupun daun tidak selalu berwarna hijau).
Jika mempelajari daun pada ilmu morfologi tumbuhan tentunya yang menjadi pokok
pembahasan bukanlah tentang cara bagaimana daun membuat makanan atau melakukan
fotosintesis, melainkan bentuk daun tersebut jika dilihat dari luar. Seperti
yang sudah diketahui bahwa tumbuhan sangat banyak jenisnya. Pada praktikum
morfologi tumbuhan kali ini diamati daun dari berbagai macam jenis tumbuhan
yang berbeda serta membandingkan bagian-bagiannya. Tiap jenis daun dari tanaman
yang berbeda tentu akan mempunyai bentuk dan struktur, bagian-bagian yang
berbeda pula. (Tjitrosoepomo, 2001).
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan
akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama
ilmiah folium. Secara umum, daun
memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013). Daun
sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada
tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu
organ pokok pada tumbuhan (Idarianawaty, 2011).
Daun memiliki fungsi antara lain
sebagai resorpsi. Dalam hal ini
helaian daun bertugas menyerap zat- zat makanan dan gas. Daun uga berfungsi
mengolah makanan melalui fotosintesis.
Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat
makanan hasil fotosintesis ke seluruh
tubuh tumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan
pertukaran gas) (Rosanti, 2013).
Dengan kemampuan membedakan setiap
komponen penyusun struktur daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi,
dengan cara mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut.
Dengan mengenal struktur daun, dapat ditelaahh komponen-komponen setiap
struktur secara lebih ter perinci, mulai dari bangunnya, ujungnya, pangkal,
tepi, daging, sistem pertulangan, warna, dan permukaan, dan dapat membedakan
struktur daun antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang ditemukan
di dalam kehidupan sehari-hari(Rosanti, 2013).
Tumbuhan yang tumbuh di
dua macam habitat (lingkungan) yang berbeda sering menunjukkan struktur yang
berbeda pula. Para ahli menganggap bahwa dalam evolusinya, struktur yang
berbeda merupakan adaptasi terhadap lingkungan. Namun, tumbuhan dengan struktur
berbeda-beda, namun tampak menghuni habitat yang sama mungkin memiliki cara berbeda dalam
menanggulangi kondisi yang mungkin tak menguntungkan dari lingkungannya itu.
Dalam habitat yang kekurangan air, ada tumbuhan yang membentuk sifat
khusus untuk melindunginya terhadap hilangnya air, yang lain membentuk alat di
bawah tanah untuk memperoleh air, atau memiliki akar yang mampu tumbuh amat
dalam ke tanah untuk menyimpan air dan yang lain lagi mengatur daur
hidupnya sehingga hanya tumbuh pada kurun masa selama air tersedia.
Akibat cara yang berbeda-beda
dalam menanggulangi kekurangan air itu tumbuhan dapat mencapai taraf adaptasi
yang sama dengan kombinasi sifat yang berbeda-beda (Rosanti, 2011).
Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengamati, mempelajari, serta
menggambarkan daun sehingga dapat membedakan antara daun lengkap dan tidak
lengkap dan dapat membedakan daun tunggal dan daun majemuk serta mengetahui
fungsi daun dalam bidang pertanian.
TINJAUAN PUSTAKA
Daun
merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan
tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang
tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang
dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan
ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat
berwarna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna
hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
Bagian tubuh tumbuhan
ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas
pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun akan berubah kekuning-kuningan
dan akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2001).
Fungsi utama daun
adalah menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar sebagai sumber energy
melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam organel sel
khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil.
Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses
fotosintesis dan transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan
masuknya sinar matahari ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan
terjadinya pertukaran gas. (Mulyani, 2010).
Daun yang runtuh selalu
diganti dengan yang baru, dan biasanya jumlah daun yang baru terbentuk melebihi
jumlah daun yang gugur, sehingga padatumbuhan yang paling besar didapati jumlah
daun yang semakin besar pula. Sehingga
suatu batang pohon nampak makin lama makin rindang. Tetapi ada pula tumbuhan
yang pada waktu-waktu tertentu menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan
dalam keadaan yang demikian tadi nampak gundul sama sekali seperti tumbuhan
yang mati. (Tjitrosoepomo, 2001).
Bentuk daun tipis
melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu
memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai
alat untuk : Pengambilan
zat-zat makanan (resorbsi), terutama
yang berupa zat gas (CO2), Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), Penguapan air (transpirasi), Pernafasan (respirasi). Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari
lingkungannya dan zat yang diambil adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air
beserta garam-garam diambil dari tanah oleh akar tumbuhan, sedang gas asam
arang yang merupakan zat makanan pula bagi tumbuhan diambil dari udara melalui
celah-celah yang halus yang disebut mulut daun (stoma) masuk kedalam daun. Zat-zat itu belum sesuai dengan
keperluan tumbuhan, oleh sebab itu harus diubah, diolah dijadikan zat-zat
organic yang sesuai dengan kepentingan tumbuhan. Pengolahan zat anorganik
menjadi zat organic ini dilakukan oleh daun dengan bantuan sinar matahari.
Pekerjaan ini disebut asilmilasi, jadi daun dapat disamakan dapur bagi
tumbuhan. Misalnya gas asam arang yang berasal dari udara dengan air yang
berasal dari tanah dalam daun diubah menjadi zat gula, dan zat-zat organic yang
terbuka di dalam daun seterusnya diangkut ke tempat-tempat penimbunan dan
disitu merupakan zat makanan
cadangan. Karena untuk tugas daun ini diperlukan bantuan sinar matahari, maka
daun bentuknya pipih dan lebar dan selalu menghadap keatas untuk menangkap matahari
sebanyak-banyaknya. (Tjitrosoepomo, 2001).
Daun Tunggal, Bilamana
daun hanya mempunyai satu helai daun pada tangkainya, daun disebut daun
tunggal. Sebagai contoh, daun manga, jambu, kamboja, ubi kayu, dan lain-lain.
(Tjitrosomo, 2001).
Daun Majemuk, bilamana
terdapat lebih satu helai daun, maka daun disebut daun majemuk. Helaian daunnya
terdiri dari beberapa anak daun. Daun majemuk ada dua macam, daun bersirip
tunggal dan daun bersirip ganda. (Tjitrosomo, 2001).
Daun lengkap mempunyai bagian-bagian seperti Upih daun
atau pelepah daun (Vagina)
umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji
tunggal (Monocotyledoneae) saja,
antara lain suku rumput (Graminiae),
suku empon-empon (Zingiberacceae),
pisang (Musa sapientum L.), golongan palma (Palmae), dan lain-lain. (Tjitrosoepomo, 2001).
Upih
daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat
mempunyai fungsi lain Sebagai pelindung kuncup yang masih muda,
seperti dilihat pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dan Memberi kekuatan pada batang
tanaman. Dalam hal ini upih daun semuanya membungkus batang, sehingga batang
tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upihnya
tadi. Hal itu saja terjadi apabila upih daun amat besar seperti pada pisang (Musa
paradisiaca L.). Batang yang tampak pada pohon pisang sebenarnya bukan
batang tanaman yang sesungguhnya dari itu disebut batang semu (Tjitrisoepomo,
2001).
Tangkai daun merupakan
bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian
daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari
yang sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda
menurut jenisnya tumbuhan, bahkan pada suatu tumbuhan ukurannya dan bentuk nya
dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak
pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya
dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan seperti bulat dan berongga, misalnya tangkai daun papaya (Carica
papaya L.), pipih
dan tepinya melebar (bersayap), misalnya pada jeruk (Citrus sp.), Bersegi, dan Setengah lingkaran dan seringkali
sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang (Tjitrosoepomo, 2001).
Dalam uraian mengenai
susunan daun telah dikemukakan pula bahwa tangkai daun dapat mengalami
pergantian bentuk (metamorfosis)
menjadi menjadi
Semacam
helaian daun yang dinamakan filodia (Tjitrosoepomo, 2001).
Helaian
daun (lamina) merupakan bagian daun
yang berbentuk pipih dorso-ventral, berwarna hijau, berupa daging daun (interveium) dan urat daun, serta
bertanggung jawab dalam proses fotosintesis. Helaian
daun acapkali diistilahkan sebagai keseluruhan organ daun karena helaian daun
merupakan bagian daun yang paling penting peranannya dan paling menarik
perhatian karena memiliki bentuk, ukuran, serta warna yang beraneka ragam.
Dengan demikian, suatu sifat atau ciri-ciri dari helaian daun tersebut juga
dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis tanaman. (Ratnasari, 2008).
Tumbuhan yang
demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya
berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Adalah tidak
mudah untuk menemukan jenis-jenis tumbuhan yang helaiannya persis sama bentuk
dan warnanya. Oleh sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal
meragukan, sering orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh
kepastian mengenai jenis tumbuhan yang dihadapi untuk dikenal. (Tjitrosoepomo,
2001).
Karena helaian daun merupakan bagian
daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang
sesungguhnya hanya berlaku untuk helainnya, disebut pula sebagai sifat daunnya.
Sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita adalah bangunnya, ujungnya,
pangkalnya, susunan tulang-tulangnya, tepiannya, daging daunnya, dan sifat
lainnya. (Tjitrosoepomo, 2001).
BAHAN
DAN METODE
Bahan
Bahan
yang digunakan pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
- Daun Mangga (Mangifera
indica).
- Daun Karet (Hevea
brasiliensis).
- Daun Gamal (Gliricidia
maculatum).
- Daun Jeruk purut (Citrus hystrix).
- Daun Tebu (Saccharum
officinarum).
- Daun Ubi kayu (Manihot
utilisima).
- Daun Talas (Colocasia
esculante).
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
- Alat Tulis.
- Pensil Warna.
- Lembar laporan sementara.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut
:
- Menyiapkan bahan yang akan diamati.
- Mengindentifikasi bagian-bagian daun untuk
membedakan antara daun lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal dan daun
majemuk.
- Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan
yang jelas dan mencari klasifikasi masing-masing tanaman dan memberikan
hasil identifikasi pada masing-masing daun.
Waktu
dan tempat
Praktikum
ini dilaksanakan hari kamis, 11
oktober 2018 pada pukul 13.00 – 15.00 WITA. Di laboratorium biologi Pertanian dan sekitar lingkungan Fakultas
Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai
berikut :
Tabel 1
Hasil pengamatan morfologi daun Gamal (Gliricidia
maculatum).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
Daun majemuk beranak banyak.
Termasuk daun bertangkai karena daunnya hanya memiliki
tangkai daun dan helaian daun.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Genus: Gliricidia
Spesies: Gliricidia maculatum
|
Tabel 2
Hasil pengamatan morfologi daun Karet (Hevea
brasiliensis).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
Daun majemuk beranak tiga.
Termasuk daun bertangkai karena hanya ada tangkai daun
dan helaian daun.
|
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis
|
Tabel 3
Hasil pengamatan morfologi daun Jeruk purut (Citrus hystrix)
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
Daun majemuk beranak satu.
Termasuk daun bertangkai karena hanya ada daun saja.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: Citrus hystrix
|
Tabel 4
Hasil pengamatan morfologi daun Mangga (Mangifera
indica).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
Daun tunggal.
Termasuk daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai
dan helaian daun saja.
|
Kingdom: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
|
Tabel 5
Hasil pengamatan morfologi daun Talas (Colocasia esculante).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun lengkap memiliki uoih daun atau pelepah daun,
tangkai daun, dan helaian daun.
Daun tunggal.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Colocasia
Spesies: Colocasia esculent
|
Tabel 6
Hasil pengamatan morfologi daun Tebu (Sacccharum
officinarium).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak tangkai daun.
Daun tunggal.
Termasuk daun berupih karena hanya ada helaian daun dan
pelepah daun.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Liliopsida
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Genus: Saccharum L.
Spesies: Saccharum officinarium
|
Tabel 7
Hasil pengamatan morfologi daun Ubi kayu (Manihot
utilisima).
Gambar Asli
|
Gambar Tangan
|
|
|
Identifikasi
|
Klasifikasi
|
Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
Daun tunggal
Termasuk daun bertangkai karena hanya ada tangkai dau
dan helaian daun saja.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Subfamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculent
|
Pembahasan
Daun Talas (Colocasia esculenta), termasuk tumbuhan
berdaun lengkap kerana memiliki
upih daun atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Dan termasuk daun
tunggal karena tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Mangga (Mangifera indica), termasuk tumbuhan
berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya
memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun tunggal karena
tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Tebu (Saccharum officinarum), termasuk tumbuhan berdaun tidak
lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan pelepah
daun yang sering disebut daun upih. Dan termasuk dalam daun tunggal
karena hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Gamal (Gliricidia maculatum), termasuk tumbuhan
berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya
memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun majemuk beranak
banyak, disebut majemuk beranak banyak karena pada ujung tangkai daun terdapat
banyak helaian daun.
Daun Karet (Hevea brasiliensis), termasuk tumbuhan
berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya
memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun majemuk beranak
tiga pada umumnya, disebut majemuk beranak tiga karena pada ujung tangkai daun
terdapat tiga helaian daun pada umumnya.
Daun Jeruk
Purut (Citrus Hystrix), termasuk tumbuhan berdaun tidak
lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan tangkai yang sering disebut daun bertangkai. Dan termasuk dalam daun majemuk
beranak satu, disebut beranak satu karena pada pada ujung tangkai daun terdapat
satu helaian daun pada umumnya.
Daun Ubi Kayu (Manihot utilisima), termasuk tumbuhan
berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya
memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun Tunggal karena
hanya memiliki satu helaian daun.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum yang dilakukan adalah:
1. Kebanyakan
daun pada tumbuhan merupakan daun yang tidak lengkap, daun yang lengkap
(memiliki vagina,petiolus, dan lamina)
hanya dimiliki tumbuhan tertentu.
2. Dikatakan
daun lengkap jika pada daun terdapat pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus)
dan helaian daun (lamina), ditemukan
pada daun talas (Colocasia esculenta).
3. Setiap
daun mempunyai sifat tersendiri yang bisa dilihat pada bangun daunnya (circumscription), ujung daunnya (apex folii),
pangkal daunnya (basis folii), tepi daunnya (margo folii), daging daunnya (intervenium),
warna daunnya, serta permukaan daunnya.
4. Ada dua jenis daun berdasarkan pada jumlah helaian daun
yaitu daun tunggal dan majemuk.
Saran
Saran untuk pratikum ini adalah:
1. Lebih diperjelaskan jenis-jenis daun dengan benar dan
cermat.
2.
Dalam
praktikum mungkin harus dibedakan yang mana daun tunggal dan daun majemuk.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sri.
2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta.
Penerbit Kanisius.
Ratnasari,
Juwita. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun.
Jakarta. Penebar swadaya.
Rosanti, Dewi.
2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta.
Erlangga
Raven, P. H.,
et. al. (2005). Biology of Plants,
7th ed. New York. W. H. Freeman.
Stennis, Van.
2002. Flora. Jakarta. PT. Pradaya
Paramita
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan.
Yogyakarta. Gadjah Mada Univertsity Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar