Jumat, 28 Desember 2018

Laporan Biologi Morfologi Daun


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang keberadaannya sangat penting karena tanpanya, hewan dan manusia tidak bisa hidup. Jika dihubungkan dengan ilmu pengetahuan pada masa kini, tumbuhan disiplin ilmunya sendiri, yaitu botani. Botani itu sendiri mencakup atau terdiri dari beberapa kajian salah satunya adalah morfologi atau ilmu yang mempelajari bentuk tumbuhan yang tampak dari luar. (Tjitrosoepomo, 2001).
Tumbuhan identic dengan warna hijau, padahal yang berwarna hijau itu ialah warna dari salah satu organ tumbuhan itu sendiri yaitu daun (walaupun daun tidak selalu berwarna hijau). Jika mempelajari daun pada ilmu morfologi tumbuhan tentunya yang menjadi pokok pembahasan bukanlah tentang cara bagaimana daun membuat makanan atau melakukan fotosintesis, melainkan bentuk daun tersebut jika dilihat dari luar. Seperti yang sudah diketahui bahwa tumbuhan sangat banyak jenisnya. Pada praktikum morfologi tumbuhan kali ini diamati daun dari berbagai macam jenis tumbuhan yang berbeda serta membandingkan bagian-bagiannya. Tiap jenis daun dari tanaman yang berbeda tentu akan mempunyai bentuk dan struktur, bagian-bagian yang berbeda pula. (Tjitrosoepomo, 2001).
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan yang tak kalah pentingnya dengan akar. Setiap tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau (Rosanti, 2013). Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan (Idarianawaty, 2011).
            Daun memiliki fungsi antara lain sebagai resorpsi. Dalam hal ini helaian daun bertugas menyerap zat- zat makanan dan gas. Daun uga berfungsi mengolah makanan melalui fotosintesis. Selain itu daun juga berfungsi sebagai alat transportasi atau pengangkutan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan. Dan yang tak kalah penting daun berfungsi sebagai alat transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan dan pertukaran  gas) (Rosanti, 2013).
            Dengan kemampuan membedakan setiap komponen penyusun struktur daun, dapat dijadikan sebagai dasar ilmu taksonomi, dengan cara mengelompokkan tumbuhan berdasarkan karakteristiknya tersebut. Dengan mengenal struktur daun, dapat ditelaahh komponen-komponen setiap struktur secara lebih ter perinci, mulai dari bangunnya, ujungnya, pangkal, tepi, daging, sistem pertulangan, warna, dan permukaan, dan dapat membedakan struktur daun antara satu jenis tumbuhan dengan tumbuhan lainnya yang ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari(Rosanti, 2013).
Tumbuhan yang tumbuh di dua macam habitat (lingkungan) yang berbeda sering menunjukkan struktur yang berbeda pula. Para ahli menganggap bahwa dalam evolusinya, struktur yang berbeda merupakan adaptasi terhadap lingkungan. Namun, tumbuhan dengan struktur berbeda-beda, namun tampak menghuni habitat yang sama mungkin memiliki cara berbeda dalam menanggulangi kondisi yang mungkin tak menguntungkan dari lingkungannya itu. Dalam habitat yang kekurangan air, ada tumbuhan yang membentuk  sifat khusus untuk melindunginya terhadap hilangnya air, yang lain membentuk alat di bawah tanah untuk memperoleh air, atau memiliki akar yang mampu tumbuh amat dalam ke tanah untuk menyimpan air dan  yang lain lagi mengatur daur hidupnya sehingga hanya tumbuh pada kurun masa selama air tersedia.
Akibat cara yang berbeda-beda dalam menanggulangi kekurangan air itu tumbuhan dapat mencapai taraf adaptasi yang sama dengan kombinasi sifat yang berbeda-beda (Rosanti, 2011).

Tujuan
Tujuan dari pratikum ini adalah untuk mengamati, mempelajari, serta menggambarkan daun sehingga dapat membedakan antara daun lengkap dan tidak lengkap dan dapat membedakan daun tunggal dan daun majemuk serta mengetahui fungsi daun dalam bidang pertanian.








TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan. Bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar, kaya akan suatu zat berwarna hijau yang dinamakan klorofil, oleh karena itu daun biasanya berwarna hijau dan menyebabkan tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
Bagian tubuh tumbuhan ini mempunyai umur yang terbatas, akhirnya akan runtuh dan meninggalkan bekas pada batang. Pada waktu akan runtuh warna daun akan berubah kekuning-kuningan dan akhirnya menjadi perang. (Tjitrosoepomo, 2001).
Fungsi utama daun adalah menyintesis bahan organic dengan menggunakan sinar sebagai sumber energy melalui proses fotosintesis. Pengubahan energy ini terjadi di dalam organel sel khusus yang disebut kloroplas, yang di dalamnya terdapat pigmen klorofil. Struktur luar dan dalam daun berkaitan dengan perannya dalam proses fotosintesis dan transpirasi. Daun biasanya rata dan tipis sehingga memudahkan masuknya sinar matahari ke dalam sel. Luasnya permukaan daun juga memungkinkan terjadinya pertukaran gas. (Mulyani, 2010).
Daun yang runtuh selalu diganti dengan yang baru, dan biasanya jumlah daun yang baru terbentuk melebihi jumlah daun yang gugur, sehingga padatumbuhan yang paling besar didapati jumlah daun yang semakin besar pula. Sehingga suatu batang pohon nampak makin lama makin rindang. Tetapi ada pula tumbuhan yang pada waktu-waktu tertentu menggugurkan semua daunnya, sehingga tumbuhan dalam keadaan yang demikian tadi nampak gundul sama sekali seperti tumbuhan yang mati. (Tjitrosoepomo, 2001).
Bentuk daun tipis melebar, warna hijau, dan duduknya pada batang yang menghadap ke atas itu memang sudah selaras dengan fungsi daun bagi tumbuh-tumbuhan, yaitu sebagai alat untuk :  Pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama yang berupa zat gas (CO2), Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi), Penguapan air (transpirasi),  Pernafasan (respirasi). Tumbuhan mengambil zat-zat makanan dari lingkungannya dan zat yang diambil adalah zat-zat yang bersifat anorganik. Air beserta garam-garam diambil dari tanah oleh akar tumbuhan, sedang gas asam arang yang merupakan zat makanan pula bagi tumbuhan diambil dari udara melalui celah-celah yang halus yang disebut mulut daun (stoma) masuk kedalam daun. Zat-zat itu belum sesuai dengan keperluan tumbuhan, oleh sebab itu harus diubah, diolah dijadikan zat-zat organic yang sesuai dengan kepentingan tumbuhan. Pengolahan zat anorganik menjadi zat organic ini dilakukan oleh daun dengan bantuan sinar matahari. Pekerjaan ini disebut asilmilasi, jadi daun dapat disamakan dapur bagi tumbuhan. Misalnya gas asam arang yang berasal dari udara dengan air yang berasal dari tanah dalam daun diubah menjadi zat gula, dan zat-zat organic yang terbuka di dalam daun seterusnya diangkut ke tempat-tempat penimbunan dan disitu merupakan zat makanan cadangan. Karena untuk tugas daun ini diperlukan bantuan sinar matahari, maka daun bentuknya pipih dan lebar dan selalu menghadap keatas untuk menangkap matahari sebanyak-banyaknya. (Tjitrosoepomo, 2001).
Daun Tunggal, Bilamana daun hanya mempunyai satu helai daun pada tangkainya, daun disebut daun tunggal. Sebagai contoh, daun manga, jambu, kamboja, ubi kayu, dan lain-lain. (Tjitrosomo, 2001).
Daun Majemuk, bilamana terdapat lebih satu helai daun, maka daun disebut daun majemuk. Helaian daunnya terdiri dari beberapa anak daun. Daun majemuk ada dua macam, daun bersirip tunggal dan daun bersirip ganda. (Tjitrosomo, 2001).
Daun  lengkap mempunyai bagian-bagian seperti Upih daun atau pelepah daun (Vagina) umumnya hanya didapati pada tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan yang berbiji tunggal (Monocotyledoneae) saja, antara lain suku rumput (Graminiae), suku empon-empon (Zingiberacceae), pisang (Musa sapientum L.), golongan palma (Palmae), dan lain-lain. (Tjitrosoepomo, 2001).
            Upih daun selain merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang, juga dapat mempunyai fungsi lain  Sebagai pelindung kuncup yang masih muda, seperti dilihat pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L.) dan Memberi kekuatan pada batang tanaman. Dalam hal ini upih daun semuanya membungkus batang, sehingga batang tidak tampak, bahkan yang tampak sebagai batang dari luar adalah upih-upihnya tadi. Hal itu saja terjadi apabila upih daun amat besar seperti pada pisang (Musa paradisiaca L.). Batang yang tampak pada pohon pisang sebenarnya bukan batang tanaman yang sesungguhnya dari itu disebut batang semu (Tjitrisoepomo, 2001).
Tangkai daun merupakan bagian daun yang mendukung helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun tadi pada posisi sedemikian rupa hingga dapat memperoleh cahaya matahari yang sebanyak-banyaknya. Bentuk dan ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut jenisnya tumbuhan, bahkan pada suatu tumbuhan ukurannya dan bentuk nya dapat berbeda. Umumnya tangkai daun berbentuk silinder dengan sisi atas agak pipih dan menebal pada pangkalnya. Jika dilihat pada penampang melintangnya dapat kita jumpai kemungkinan-kemungkinan seperti bulat dan berongga, misalnya tangkai daun papaya (Carica papaya L.), pipih dan tepinya melebar (bersayap), misalnya pada jeruk (Citrus sp.), Bersegi, dan Setengah lingkaran dan seringkali sisi atasnya beralur dangkal atau beralur dalam seperti tangkai daun pisang (Tjitrosoepomo, 2001).
Dalam uraian mengenai susunan daun telah dikemukakan pula bahwa tangkai daun dapat mengalami pergantian bentuk (metamorfosis) menjadi menjadi
Semacam helaian daun yang dinamakan filodia (Tjitrosoepomo, 2001).
            Helaian daun (lamina) merupakan bagian daun yang berbentuk pipih dorso-ventral, berwarna hijau, berupa daging daun (interveium) dan urat daun, serta bertanggung jawab dalam proses fotosintesis. Helaian daun acapkali diistilahkan sebagai keseluruhan organ daun karena helaian daun merupakan bagian daun yang paling penting peranannya dan paling menarik perhatian karena memiliki bentuk, ukuran, serta warna yang beraneka ragam. Dengan demikian, suatu sifat atau ciri-ciri dari helaian daun tersebut juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu jenis tanaman. (Ratnasari, 2008).
 Tumbuhan yang demikian banyak macam dan ragamnya itu mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun warnanya. Adalah tidak mudah untuk menemukan jenis-jenis tumbuhan yang helaiannya persis sama bentuk dan warnanya. Oleh sebab itu, walaupun tidak besar nilainya, terutama dalam hal meragukan, sering orang membandingkan bentuk helaian daun untuk memperoleh kepastian mengenai jenis tumbuhan yang dihadapi untuk dikenal. (Tjitrosoepomo, 2001).  
Karena helaian daun merupakan bagian daun yang terpenting dan lekas menarik perhatian, maka suatu sifat yang sesungguhnya hanya berlaku untuk helainnya, disebut pula sebagai sifat daunnya. Sifat daun yang perlu mendapat perhatian kita adalah bangunnya, ujungnya, pangkalnya, susunan tulang-tulangnya, tepiannya, daging daunnya, dan sifat lainnya. (Tjitrosoepomo, 2001).






BAHAN DAN METODE
Bahan
            Bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah sebagai berikut :
  1. Daun Mangga (Mangifera indica).
  2. Daun Karet (Hevea brasiliensis).
  3. Daun Gamal (Gliricidia maculatum).
  4. Daun Jeruk purut (Citrus hystrix).
  5. Daun Tebu (Saccharum officinarum).
  6. Daun Ubi kayu (Manihot utilisima).
  7. Daun Talas (Colocasia esculante).
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
  1. Alat Tulis.
  2. Pensil Warna.
  3. Lembar laporan sementara.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
  1. Menyiapkan bahan yang akan diamati.
  2. Mengindentifikasi bagian-bagian daun untuk membedakan antara daun lengkap, daun tidak lengkap, daun tunggal dan daun majemuk.
  3. Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas dan mencari klasifikasi masing-masing tanaman dan memberikan hasil identifikasi pada masing-masing daun.

Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan hari kamis, 11 oktober 2018 pada pukul 13.00 – 15.00 WITA. Di laboratorium biologi Pertanian dan sekitar lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.









HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengamatan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
Tabel 1 Hasil pengamatan morfologi daun Gamal (Gliricidia maculatum).
Gambar Asli
Gambar Tangan


Identifikasi
Klasifikasi
           Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
           Daun majemuk beranak banyak.
           Termasuk daun bertangkai karena daunnya hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Genus: Gliricidia
Spesies: Gliricidia maculatum







Tabel 2 Hasil pengamatan morfologi daun Karet (Hevea brasiliensis).
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
           Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
           Daun majemuk beranak tiga.
           Termasuk daun bertangkai karena hanya ada tangkai daun dan helaian daun.
Divisi   : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus  : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis









Tabel 3 Hasil pengamatan morfologi daun Jeruk purut (Citrus hystrix)
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
           Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
           Daun majemuk beranak satu.
           Termasuk daun bertangkai karena hanya ada daun saja.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: Citrus hystrix







Tabel 4 Hasil pengamatan morfologi daun Mangga (Mangifera indica).
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
          Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
           Daun tunggal.
           Termasuk daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja.
Kingdom: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica









Tabel 5 Hasil pengamatan  morfologi daun Talas (Colocasia esculante).
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
           Daun lengkap memiliki uoih daun atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun.
           Daun tunggal.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Liliopsida
Ordo:   Alismatales
Famili: Araceae
Genus: Colocasia
Spesies: Colocasia esculent









Tabel 6 Hasil pengamatan morfologi daun Tebu (Sacccharum officinarium).
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
          Daun tidak lengkap karena tidak tangkai daun.
          Daun tunggal.
           Termasuk daun berupih karena hanya ada helaian daun dan pelepah daun.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Liliopsida
Ordo:   Poales
Famili: Poaceae
Genus: Saccharum L.
Spesies: Saccharum officinarium












Tabel 7 Hasil pengamatan morfologi daun Ubi kayu (Manihot utilisima).
Gambar Asli
Gambar Tangan

Identifikasi
Klasifikasi
      Daun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun.
           Daun tunggal
           Termasuk daun bertangkai karena hanya ada tangkai dau dan helaian daun saja.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Subfamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: Manihot esculent




Pembahasan
Daun Talas (Colocasia esculenta), termasuk tumbuhan berdaun lengkap kerana memiliki upih daun atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Dan termasuk daun tunggal karena tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Mangga (Mangifera indica), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun tunggal karena tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Tebu (Saccharum officinarum), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan pelepah daun yang sering disebut daun upih. Dan termasuk dalam daun tunggal karena hanya terdapat satu helaian daun saja.
Daun Gamal (Gliricidia maculatum), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun majemuk beranak banyak, disebut majemuk beranak banyak karena pada ujung tangkai daun terdapat banyak helaian daun.
Daun Karet (Hevea brasiliensis), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun majemuk beranak tiga pada umumnya, disebut majemuk beranak tiga karena pada ujung tangkai daun terdapat tiga helaian daun pada umumnya.
Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena hanya memiliki helaian daun dan tangkai yang sering disebut daun bertangkai. Dan termasuk dalam daun majemuk beranak satu, disebut beranak satu karena pada pada ujung tangkai daun terdapat satu helaian daun pada umumnya.
Daun Ubi Kayu (Manihot utilisima), termasuk tumbuhan berdaun tidak lengkap karena tidak memiliki pelepah daun atau upih daun. Sering disebut daun bertangkai, disebut daun bertangkai karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun. Dan termasuk dalam daun Tunggal karena hanya memiliki satu helaian daun.








KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan dari pratikum yang dilakukan adalah:
1.      Kebanyakan daun pada tumbuhan merupakan daun yang tidak lengkap, daun yang lengkap (memiliki vagina,petiolus, dan lamina) hanya dimiliki tumbuhan tertentu.
2.      Dikatakan daun lengkap jika pada daun terdapat pelepah (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina), ditemukan pada daun talas (Colocasia esculenta).
3.       Setiap daun mempunyai sifat tersendiri yang bisa dilihat pada bangun daunnya (circumscription), ujung daunnya (apex folii), pangkal daunnya (basis folii), tepi daunnya (margo folii), daging daunnya (intervenium), warna daunnya, serta permukaan daunnya.
4.      Ada dua jenis daun berdasarkan pada jumlah helaian daun yaitu daun tunggal dan majemuk.
Saran
Saran untuk pratikum ini adalah:
1.      Lebih diperjelaskan jenis-jenis daun dengan benar dan cermat.
2.      Dalam praktikum mungkin harus dibedakan yang mana daun tunggal dan daun majemuk.


DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, Sri. 2010. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta. Penerbit Kanisius.
Ratnasari, Juwita. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Jakarta. Penebar swadaya.
Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan. Jakarta. Erlangga
Raven, P. H., et. al. (2005). Biology of Plants, 7th ed. New York. W. H. Freeman.
Stennis, Van. 2002. Flora. Jakarta. PT. Pradaya Paramita
Tjitrosoepomo, Gembong. 2001. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada                                         Univertsity Press.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar