Jumat, 28 Desember 2018

Laporan biologi pengenalan mikroskop dan pengamatan sel tumbuhan



CONTOH LAPORAN BIOLOGI





PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaiknan permasalahan. Salah satu penemuan itu adalah Mikroskop. Mikroskop  merupakan salah satu alat yang penting dalam kegiatan biologi. Dengan menggunakan Mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0.1mm), Misalnya bagian – bagian dari sebuah sel, keterampilan menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.(Purnomo. 2009)
Mikroskop (bahasa Yunanimicros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramesti, 2000). Sel adalah organel terkecil dari mahluk hidup, berbeda dengan  sel tumbuhan. Sementara itu sel tumbuhan merupakan penyusun jaringan pada organ-organ tumbuhan. Sel-sel tersebut menyusun struktur daun, batang, bunga, dan akar. Pada umumnya sel tersebut disusun oleh dinding sel, risosom, sitoplasma,vakuola, kloroplas, badan golgi, mitokondria, retikulum endoplasma dan inti sel (Harun Yahya,2012).
             Mikroskop sederhana yang bisa kita gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya lampu sumber pengganti cahaya matahari masuk kemudian dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam mikroskop. Nanmun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas bagian optik dan bagian – bagian mekanik (Hua Juang, 2007).

Tujuan
Tujuan pada pratikum ini sebagai berikut.
1.      Mengenali, bagian – bagian mikroskop, memahami fungsidan dapat menggunakannya
2.      Mengamati dan mengenali seln hidup dan sel mati
















TINJAUAN PUSTAKA
            Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi pentingn dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati dengan mikroskop(Bambang, 2012). 
     Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ (Anonim, 2012). Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun 1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba dengan sel dari organisme yang
lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron, pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui ( Ni Putu Ristiati, 2000).  
       Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali menemukan dinding sel. 
      Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674 dna terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.( Campbell. 2000).  
        Macam atau jenis mikroskop beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler), kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang), bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi, 2000). 
            Dua parameter pentinng dalam mikroskopi (teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra jarak minimum yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop (Campbell, Edisi 8,jilid 1, 2000). 
         Dengan mikroskop diperoleh perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dengan kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop cahaya atau optis dan mikroskop elektron. 
A.    Mikroskop cahaya atau optis
     Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya, cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital, atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar 1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer (Campbell. 2000).
Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis dan transparan.penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu. Mikroskop biologi umunya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan perbesaran sebagai berikut: 
               1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x 
               2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x 
               3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
               4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x 
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau alam. Meiliki dua objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya sebagai berikut: Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam penggunaan mikroskop cahaya ada enam yaitu, sebagai berikut: 
1) Medan terang (spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya langsung melalui spesimen. Citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel berpigmen alami atau secara buatan (Campbell. 2000). 
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan berbagai pewarna(dye) akan meningkatkan kontras. Sebagian prosedur pewarnaan mensyaratkan sel untuk difiksasi (diawetkan) (Campbell. 2000)
Fase-kontras Meningkatnkan kontras pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar variasi dentitas(kerapatan) dalam specimen sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak berpigmen (Campbell. 2000). 
Diferensial-interferensi-kontras. Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan modifikasi optik untuk melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra nyaris seperti 3-D (Campbell. 2000). 
Flouresensi Menunjukkan letak molekul spesifik dalam sel dengan cara melabeli molekul menggunakan pewarna atau antibodi flourense. Zat-zat flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan memancarkan cahaya tampak (Campbell. 2000). 
Konfokus Teknik pembagian optik flourense yang menggunakan bukan lubang jarum untuk melenyapkan cahay yang tidak fokus dari sampel yang tebal, menciptakan bidang tunggal flourense pada citra. Dengan menangkap citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi 3-D dapat diciptakan (Campbell. 2000). 
B.     Mikroskop electron
     Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat lensa yang sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran yang lebih tinggi dari 1000x dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang lebih pendek daripada cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada dau jenis mikroskop elektron, yaitu: mikroskop elektron transmisi(TEM= trasmission electron microscope) dan mikroskop elektron skening(SEM= scanning electron microscope) ( Campbell. 2000). 
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalu mikroskop. Pada pertengahan abad Robert Hooke seorang kuantor dari inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut sturktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu Cellulae ( yang bearti ruang kecil) (Fita Kurniasari 2011).
Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh Robert Hooke. Hooke mengambil sebagian dari jamur yang ada di botol yang kemudian ditelitinya, kemudian dia Melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh kita terdapat jampir 200 jenis sel.
Pada umumnya sel memiliki struktur tubuh yang sama tetap bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel terkait dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat di mana mereka berada (Sema 2007).
Menurut Prasaja (2009) semua sel-sel mirip dalam tiga aspek yaitu :Membran  plasma adalah membran terluar sel. Membran ini memisahkan aktifitas metabolisme dari peristiwa di luar sel, tetapi tidak mengisolasi bagian dalam sel. Air, karbon dioksida, dan oksigen dapat menembus membran ini. Zat lain dapat menembus dengan bantuan protein membran. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan sebuah nukleus. Bentuk yang memiliki membran ganda ini mengandung DNA sel prokariota terpusat di bagian sitoplasma yang disebut nukleoid. Sitoplasma merupakan campuran  semua fluida dan air, gula ion, dan protein yang berada di antara membran plasma dan daerah DNA. Berbagai komponen sel berada di dalam sitoplasma. Contohnya ribosom, struktur tempat pembentukan protein terdapat di sitoplasma. Hubungan fisik, perbandingan antara permukaan dan volume mempengaruhi ukuran dan bentuk sel. Dengan perbandingan ini, volume objek meningkat dalam pangkat diameternya sedangkan luas permukaan meningkat dalam kuadran (Prasaja 2009).
Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan aktifitas dari masing-masing sel tersebut. Sel hidup adalah sel yang masih memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk hidup, hal itu ditandai dengna adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati  adalah  sel  yang sudah tidak memiliki peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel. (Campbell 2000).





















BAHAN DAN METODE
Bahan
Bahan yang digunakan :
  1. Air jika diperlukan;
  2. Preparat penampang melintang gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima);
  3. Preparat penampang melintang tangkai daun sawi (Brassica juncea L.);
  4. Preparat penampang melintang batang bayam (Amaranthus spp.);
  5. Preparat penampang melintang rimpang kunyit (Curcuma domestica L.);
  6. Preparat penampang membunjur daun Hydrilla verticillata L.
Alat
Alat yang digunakan  adalah :
  1. Mikroskop cahaya monokuler dan binokuler
  2. Kaca benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan preparat
  3. Silet atau Cutter
  4. Kain planel
  5. Buku gambar dan alat tulis/pensil warna
  6. Lembar laporan sementara


Prosedur kerja
Memelihara Mikroskop
1.      Mikroskop harus selalu dibawa dan diangkat dalam posisi tegak.
2.      Aturlah kedudukan tabung sdemikian rupa sehingga jumlah lensa objektif lemah berjarak ±1cm dari atas meja benda.
3.      Aturlah penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu tidak banyak menempel.
4.      Setiap akan mengunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap bersih dan halus (flannel).
Mencari Bidang Penglihatan
  1. Naikkan tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa objektif tiak membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.
  2. Tempatkan lensa objektif pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan mengunakan revolver sampai berbunyi klik (posisi satu poros dengan lensa okuler.
  3. Bukalah diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.
  4. Aturlah bentuk cermin kearah cahaya, hingga terlihat yang sangat terang di dalam lensa okuler, mikroskop siap digunakan.
Mencari Bagian Sediaan
1.      Naikkan tabung mikroskop menggunakan makrometer hingga jarak antara lensa objektif dengan permukaan meja +/- 3 cm.
2.      Letakkan sediaan di tengah-tengah lubang meja benda.
3.      Putarlah mikrometer ke belakang sampai penuh (perlahan dan hati-hati).
4.      Bidiklah penglihatan mata ke lensa okuler.
5.      Untuk mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revolver dan lensa objektif yang sesuai.
Waktu dan tempat
Praktikum ini dilaksanakan hari kamis, 4 oktober 2018 pada pukul 13.00 – 15.00 WITA. Di laboratorium biologi Pertanian dan fisiologi tanaman Jurusan Budidaya  Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

















HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengamatan dari pratikum ini sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil pengamatan mikroskop.
Gambar
Keterangan
Mikroskop

Bagian optik :
1.      Lensa Okuler
2.      Lensa Kondensor
3.      Lensa Objektif
4.      Diafgrama
5.      Cermin
            Bagian non optik :
1.      Lengan mikroskop
2.      Kaki moikroskop
3.      Sendi inklasi
4.      Makrometer
5.      Mikrometer
6.      Tabung mikroskop
7.      Revolver








Tabel 2 Hasil pengamatan bagian – bagian sel pada beberapa tumbuhan.
Nama
Keterangan
Sel gabus ubi kayu (Manihot utilisima)
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Subfamili: Crotonoideae
Bangsa: Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies: M. esculenta
Sel tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Brassicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica












Tabel 2. Lanjutan
Sel batang bayam (Amaranthus spp.).
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Subfamili: Amaranthoideae
Genus: Amaranthus L.
Sel rimpang kunyit (Curcuma domestica L.)
Kingdom : Plantae
Divisi   : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas   : Monocotyledoneae
Ordo    : Zingiberales
Famili  : Zingiberaceae
Genus  : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L

 
Sel daun Hydrilla verticillata L.
Kingdom: Plantae
(tidak termasuk): Angiospermae
(tidak termasuk): Monocots
Ordo:            Alismatales
Famili:            Hydrocharitaceae
Subfamili: Hydrilloideae
Genus: Hydrilla Rich.
Spesies: H. verticillata

Pembahasan
Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop itu sendiri terdiri dari mikroskop cahaya, mikroskop pender, mikroskop fase kontras, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan gelap dan mikroskop elektron.
            Mikroskop cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya matahari. Mikroskop cahaya terbagi menjadi dua yaitu monokuler dan binokuler.
Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop yaitu bagian optik dan bagian non optik.
Bagian optik terdiri dari : Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang di pantulkan oleh cermin dan memusatkan ke objek, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dibentk lensa objektif, lensa objektif berfungsi memperbesar benda yang akan diamati.
Bagian dari non optik terdiri dari : Kaki berfungsi sebagai penyangga mikroskop, lengan berfungsi sebagai tempat pengamat memegang mikroskop, meja benda berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati, tabung berfungsi sebagai penghubung antara lensa okuler dan lensa objektif, revolver berfungsi mengatur pembesaran lensa objektif yang diinginkan, diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk mengenai preparat, cermin berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima, makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat agar mendapatkan kejelasan objek yang diinginkan, mikrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat agar mendapatkan kejelasan gambaran objek yang diinginkan dan sendi inklinasi berfungsi mengatur tegaknya mikroskop.
Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh yang tersusun dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati.Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih menunjukkan ciri ciri kehidupan antara lain melakukan metabolisme, peka terhadap rangsang dan aktifitas hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki bagian sel yang terdapat di bagian dalam dinding sel seperti membrane sel, inti sel dan sitoplasma.
Suatu sel dikatakan mati apabila tidak ada dijumpai aktifitas kehidupan. Jadi di dalam dinding sel hanya berupa ruang kosong saja, sel menjadi mati disebabkan beberapa fakor misalnya faktor lingkungan.
  1. Penampang melintang sel singkong ( Manihot utilisima)
Dari hasil pengamatan, sel batang singkong (Manihot utilisima) mempunyai dinding sel dan ruang antar sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang mati karena di dalamnya tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktifitas apapun yang terjadi.
  1. Penampang melintang sel kunyit (Curcuma domestica)
 Dari hasil pengamatan, sel rimpang kunyit (Curcuma domestica) mempunyau inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Sel initermasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut.
Bentuk sel kunyit ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna kekuningan.
  1. Penampang melintang sel sawi (Brassica juncea L.)
Dari hasil pengamatan, sel batang sawi (Brassica juncea L.) tmempunyai inti sel, sitoplasma dan dinding sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel sawi ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna putih kehijauan.
4.      Penampang melintang batang bayam (Amarathus spp.)
Dari hasil pengamatan, sel batang bayam (Amarathus spp.) mempunyai inti sel, sitoplasma, dan dinding sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel bayam ini bulat dan tidak beraturan memiliki Kristal berwarna hitam.
  1. Penampang membujur sel Hydrilla verticillata L.
 hasil pengamatan, sel Hydrilla verticillata L. diketahui bahwa  sel daun Hydrilla verticillata ini tersusun atas dinding sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang berbentuk lensa, klorofil dan sitoplasma. Sel daun Hydrilla verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti batu bata. Pada juga sel daun Hydrilla verticillata terdapat trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.Sel daun Hydrilla verticillata ini merupakan sel hidup karena terdapatnya sel protoplasma yaitu dinding sel, kloroplas dan vakuola serta inti sel.
















KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat diambil kesimpulan :
1.        Mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik.
2.        Sel bisa dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Suatu sel di katakan hidup jika memiliki inti sel dan melakukan aktifitas kehidupan sedangkan sel mati tidak memiliki inti sel dan tidak melakukan aktifitas kehidupan.
3.        Dari 5 sel yang diamati, empat (sawi,bayam, kunyit, hydrilla) di antaranya termasuk sel hidup dan satu(singkong) diantaranya termasuk dalam sel mati.
Saran
1.      Manajemen waktu sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih lancar lagi.
2.       Tentang letak – letak bagian sel tumbuhan harus dijelaskan
















DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Nail, A. 2000. Biologi.Erlangga.Jakarta.
Gul, Sema. 2002. DNA dan Sel. Yudhistira. Jakarta.
Hapsoh dan Hasanah,Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. USU. Hal 53.        Medan.
Pramesti,H,T. 2000. Mikroskop dan Sel. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung           Mangkurat. Banjarbaru.
Prasaja,Yenny. 2009. Biologi. Salemba Teknika. Jakarta.
Rahmawati, Z. 2011. 50 Reaksi Biologi percobaan ilmiah untuk penelitian dan pengetahuan. Necktar.Yogyakarta
Saktiyono. 2002. IPA Biologi jilid 1. Esis. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar