CONTOH LAPORAN BIOLOGI
Latar
Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kini
telah banyak ditemukan alat bantu untuk menyelesaiknan permasalahan. Salah satu
penemuan itu adalah Mikroskop. Mikroskop
merupakan salah satu alat yang penting dalam kegiatan biologi.
Dengan menggunakan Mikroskop kita dapat mengamati dengan jelas benda
– benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang
(kurang dari 0.1mm), Misalnya bagian – bagian dari sebuah sel, keterampilan
menggunakan mikroskop dapat membantu kita mengamati dan membandingkan struktur
sel hewan dan sel tumbuhan.(Purnomo. 2009)
Mikroskop (bahasa Yunani: micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat
objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Mikroskop merupakan
alat bantu yang dapat ditemukan hampir diseluruh laboratorium untuk dapat
mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis). Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik berarti
sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata (Pramesti, 2000). Sel adalah
organel terkecil dari mahluk hidup, berbeda dengan sel tumbuhan. Sementara itu sel tumbuhan
merupakan penyusun jaringan pada organ-organ tumbuhan. Sel-sel tersebut
menyusun struktur daun, batang, bunga, dan akar. Pada umumnya sel tersebut
disusun oleh dinding sel, risosom, sitoplasma,vakuola, kloroplas, badan golgi,
mitokondria, retikulum endoplasma dan inti sel (Harun Yahya,2012).
Mikroskop sederhana yang bisa kita
gunakan umumnya menggunakan cahaya dari alam atau juga dapat menggunakan cahaya
lampu sumber pengganti cahaya matahari masuk kemudian dipantulkan dengan suatu
cermin datar ataupun cekung, cermin inilah yang akan mengarahkan cahaya dari
luar kedalam mikroskop. Nanmun setiap mikroskop pada dasarnya terdiri atas
bagian optik dan bagian – bagian mekanik (Hua Juang, 2007).
Tujuan
Tujuan pada
pratikum ini sebagai berikut.
1.
Mengenali, bagian – bagian mikroskop,
memahami fungsidan dapat menggunakannya
2.
Mengamati dan mengenali seln hidup dan
sel mati
TINJAUAN PUSTAKA
Mikroskop (bahasa yunani: Micros =
kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang
terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda
kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam perkembangannya
mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang
tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan
kontribusi pentingn dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi.
Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai mikroorganisme, atau
kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik. Dapat di amati
dengan mikroskop(Bambang,
2012).
Salah satu penemu sejarah mikrobiologi
dengan mikroskop adalah antonie van leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie
membuat mikroskop dengan kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih
banyak lensa sehingga dia bisa mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air
hujan yang menggenang dan air jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan
pengorekan gigi. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’
(Anonim, 2012). Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop
cahaya sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu
mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun
1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba
dengan sel dari organisme yang
lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron,
pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam
mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui ( Ni Putu
Ristiati, 2000).
Sebelum pengamatan tersebut dilakukan
oleh antonie, pada tahun 1665 Robert Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon
ek dengan mikroskop hingga dia yang pertama kali menemukan dinding sel.
Namun, diperlukan lensa hebat buatan
antonie van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel hidup. Bayangkan
ketertakjuban Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674 dna
terungkaplah baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai
animakula yang amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar
geografi sel tetap tak terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur
subseluler termasuk organel yang merupakan kompratemen terselubung membrane
terlalu kecil untuk diresolusi dengan mikroskop cahaya.( Campbell. 2000).
Macam atau jenis mikroskop
beraneka ragam, dari yang sederhana, untuk keperluan sekolah menengah, sampai
dengan yang cukup canggih untuk keperluan penelitian. Ciri utama dari sumber
keragamannya antara lain dari mikroskop satu okuler(monokuler) dengan tabung
tegak dan miring, penggunaan dua okuler(binokuler) atau tiga okuler(trikuler),
kekuatan lensa yang dipakai, sumber sinar( menggunakkan lampu yang terpasang),
bahkan dapat dipasang kamera( kamera diam atau video) pada mikroskop trikuler
dan dapat disambung ke monitor TV (Riandi, 2000).
Dua parameter
pentinng dalam mikroskopi (teknik teknik penggunaan mikroskop) adalah perbesaran
dan daya resolusi atau daya urai. Perbesaran perbandingan ukuran citra objek
dengan ukuran sebenarnya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra jarak minimum
yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua
titik. Misalnya, benda-benda yang tampak oleh mata telanjang sebagai suatu
bintang di langit mungkin di resolusi sebagai bintang kembar oleh teleskop
(Campbell, Edisi 8,jilid 1, 2000).
Dengan mikroskop diperoleh
perbesaran sehingga memungkinkan untuk mengamati organisme dan struktur yang
tidak tampak dengan mata telanjang. Mikroskop memungkinkan perbesaran dengan
kisaran luas sampai ratusan ribu kali. Kategori mikroskop adalah mikroskop
cahaya atau optis dan mikroskop elektron.
A.
Mikroskop
cahaya atau optis
Merupakan mikroskop yang menggunakan lensa dari gelas dan
cahaya matahari atau lampu sebagai sumber penyinaran.Dalam mikroskop cahaya,
cahaya tampak diteruskan melalui spesimen dan kemudian melalui lensa. Lensa ini
merefraksi (membengkokkan) cahaya sedemikian rupa sehingga citra spesimen
diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital,
atau ke layar video. Mikroskop cahaya dapat memperbesar secara efektif sekitar
1000 kali dari ukuran asli spesimen. Seperti halnya daya resolusi mata manusia
yang terbatas, mikroskop cahaya juga tidak dapat meresolusi detail yang lebih
kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer (Campbell. 2000).
Mikroskop biologi digunakan untuk mengamati benda tipis
dan transparan.penyinaran diberikan dari bawah dengan sinar alam/lampu.
Mikroskop biologi umunya memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan
kekuatan perbesaran sebagai berikut:
1) Objektif 4x dengan okuler 10x,perbesaran 40x
2) Objektif 10x dengan okuler 10x,perbesaran 100x
3) Objektif 40x dengan okuler 10x,perbesaran 400x
4) Objektif 100x dengan okuler 10x,perbesaran 1000x
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan
benda-benda yang tidak terlalu besar,transparan atau tidak. Penyinaran dapat
diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar lampu atau alam. Meiliki dua
objektif dan dua buah okuler, sehingga diperoleh bayangan tiga dimensi dengan
pengamatan dua belah mata. Kekuatan perbesaran tidak terlalu kuat umumnya
sebagai berikut: Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x Teknik dalam
penggunaan mikroskop cahaya ada enam yaitu, sebagai berikut:
1) Medan terang (spesimen tak diwarnai) Meneruskan cahaya
langsung melalui spesimen. Citra memiliki kontras kecil, kecuali jika sel
berpigmen alami atau secara buatan (Campbell. 2000).
2) Medan terang (spesimen di warnai) Mewarnai dengan
berbagai pewarna(dye) akan meningkatkan kontras. Sebagian prosedur pewarnaan
mensyaratkan sel untuk difiksasi (diawetkan) (Campbell. 2000)
Fase-kontras Meningkatnkan kontras
pada sel yang tidak diwarnai dengan memperbesar variasi dentitas(kerapatan)
dalam specimen sangat berguna untuk mempelajari sel hidup yang tak berpigmen
(Campbell.
2000).
Diferensial-interferensi-kontras.
Seperti mikroskop fase kontras, penggunaan modifikasi optik untuk
melebih-lebihkan perbedaan dentitas menjadikan citra nyaris seperti 3-D
(Campbell.
2000).
Flouresensi Menunjukkan letak
molekul spesifik dalam sel dengan cara melabeli molekul menggunakan pewarna atau antibodi
flourense. Zat-zat flourense ini menyerap radiasi ultraviolet dan memancarkan
cahaya tampak (Campbell.
2000).
Konfokus Teknik pembagian optik
flourense yang menggunakan bukan lubang jarum untuk melenyapkan cahay yang
tidak fokus dari sampel yang tebal, menciptakan bidang tunggal flourense pada
citra. Dengan menangkap citra-citra yang tajam di banyak tempat. Rekonstruksi
3-D dapat diciptakan (Campbell. 2000).
B.
Mikroskop
electron
Karena keterbatasan daya tembus cahaya dan sulitnya membuat
lensa yang sangat tipis tipis maka sangat sulit untuk mendapatkan perbesaran
yang lebih tinggi dari
1000x dengan miroskop monokuler. Untuk mengamati bagian-bagian sel yang sangat
halus digunakan mikroskop elektron yang menggunakan magnet sebagai pengganti
lensa, dan elektron sebagai pengganti cahaya. Elektron mempunyai gelombang yang
lebih pendek daripada cahaya putih sehingga memiliki daya tembus yang besar. Ada
dau jenis mikroskop elektron, yaitu:
mikroskop elektron transmisi(TEM= trasmission electron microscope) dan
mikroskop elektron skening(SEM= scanning electron microscope) ( Campbell. 2000).
Sejarah penemuan sel bahwa pada awal
abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis
dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang
biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalu mikroskop. Pada pertengahan
abad Robert Hooke seorang kuantor dari inggris melihat gambaran dari suatu
sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut sturktur yang
dilihatnya itu dengan nama latin yaitu Cellulae
( yang bearti ruang kecil) (Fita Kurniasari 2011).
Pada tahun 1655 sel ditemukan oleh
Robert Hooke. Hooke mengambil sebagian dari jamur yang ada di botol yang
kemudian ditelitinya, kemudian dia Melihat bentuk seperti kamar. Bentuk inilah yang kemudian diberi nama sel. Dalam tubuh kita
terdapat jampir 200 jenis sel.
Pada umumnya sel memiliki struktur
tubuh yang sama tetap bentuknya bisa berbeda-beda. Perbedaan bentuk sel terkait
dengan perbedaan kerja yang dilakukannya dan tempat di mana mereka berada (Sema
2007).
Menurut Prasaja (2009) semua sel-sel
mirip dalam tiga aspek yaitu :Membran
plasma adalah membran terluar sel. Membran ini memisahkan aktifitas
metabolisme dari peristiwa di luar sel, tetapi tidak mengisolasi bagian dalam
sel. Air, karbon dioksida, dan oksigen dapat menembus membran ini. Zat lain
dapat menembus dengan bantuan protein membran. Semua sel eukariota memulai kehidupan dengan sebuah nukleus.
Bentuk yang memiliki membran ganda ini mengandung DNA sel prokariota terpusat
di bagian sitoplasma yang disebut nukleoid. Sitoplasma merupakan campuran semua fluida dan air, gula ion, dan protein
yang berada di antara membran plasma dan daerah DNA. Berbagai komponen sel
berada di dalam sitoplasma. Contohnya ribosom, struktur tempat pembentukan
protein terdapat di sitoplasma. Hubungan fisik, perbandingan antara permukaan dan volume mempengaruhi ukuran
dan bentuk sel. Dengan perbandingan ini, volume objek meningkat dalam pangkat diameternya sedangkan luas
permukaan meningkat dalam kuadran (Prasaja 2009).
Perbedaan sel hidup dengan sel mati adalah pada struktur dan
aktifitas dari masing-masing sel tersebut. Sel hidup adalah sel yang masih
memiliki peranan penting dalam metabolisme kehidupan dari makhluk hidup, hal
itu ditandai dengna adanya bagian-bagian protoplas dalam sel atau dengan adanya
hasil metabolisme yang berupa bahan ergastik. Sedangkan sel mati adalah
sel yang sudah tidak memiliki
peranan dalam proses kelangsungan kehidupan dan hanya berupa dinding sel.
(Campbell 2000).
BAHAN
DAN METODE
Bahan
Bahan yang digunakan :
- Air
jika diperlukan;
- Preparat
penampang melintang gabus batang ubi kayu (Manihot utilisima);
- Preparat
penampang melintang tangkai daun sawi (Brassica
juncea L.);
- Preparat
penampang melintang batang bayam (Amaranthus
spp.);
- Preparat
penampang melintang rimpang kunyit (Curcuma
domestica L.);
- Preparat
penampang membunjur daun Hydrilla
verticillata L.
Alat
Alat
yang digunakan adalah :
- Mikroskop
cahaya monokuler dan binokuler
- Kaca
benda, kaca penutup, pinset, pipet tetes, dan preparat
- Silet
atau Cutter
- Kain
planel
- Buku
gambar dan alat tulis/pensil warna
- Lembar
laporan sementara
Prosedur
kerja
Memelihara
Mikroskop
1. Mikroskop
harus selalu dibawa dan diangkat dalam posisi tegak.
2. Aturlah
kedudukan tabung sdemikian rupa sehingga jumlah lensa objektif lemah berjarak
±1cm dari atas meja benda.
3. Aturlah
penjepit sediaan dengan rapi dan cermin pada posisi tegak agar debu tidak
banyak menempel.
4. Setiap
akan mengunakan mikroskop, bersihkan lensa atau bagian lainnya dengan kain lap
bersih dan halus (flannel).
Mencari Bidang Penglihatan
- Naikkan
tabung menggunakan makrometer (pemutar kasar) hingga lensa objektif tiak
membentur meja/panggung bila revolver diputar-putar.
- Tempatkan
lensa objektif pembesaran lemah (4X atau 10X) dengan mengunakan revolver
sampai berbunyi klik (posisi satu poros dengan lensa okuler.
- Bukalah
diafragma sebesar-besarnya dengan menarik tangkainya ke belakang.
- Aturlah
bentuk cermin kearah cahaya, hingga terlihat yang sangat terang di dalam
lensa okuler, mikroskop siap digunakan.
Mencari
Bagian Sediaan
1. Naikkan
tabung mikroskop menggunakan makrometer hingga jarak antara lensa objektif
dengan permukaan meja +/- 3 cm.
2. Letakkan
sediaan di tengah-tengah lubang meja benda.
3. Putarlah
mikrometer ke belakang sampai penuh (perlahan dan hati-hati).
4. Bidiklah
penglihatan mata ke lensa okuler.
5. Untuk
mendapatkan pembesaran yang kuat, putar revolver dan lensa objektif yang
sesuai.
Waktu
dan tempat
Praktikum ini
dilaksanakan hari kamis, 4 oktober 2018 pada pukul 13.00 – 15.00 WITA. Di laboratorium
biologi Pertanian dan fisiologi tanaman Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas
Lambung Mangkurat Banjarbaru.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil pengamatan dari pratikum ini sebagai berikut:
Tabel 1 Hasil pengamatan mikroskop.
Gambar
|
Keterangan
|
Mikroskop
|
Bagian
optik :
1.
Lensa Okuler
2.
Lensa Kondensor
3.
Lensa Objektif
4.
Diafgrama
5.
Cermin
Bagian non optik :
1.
Lengan mikroskop
2.
Kaki moikroskop
3.
Sendi inklasi
4.
Makrometer
5.
Mikrometer
6.
Tabung mikroskop
7.
Revolver
|
Tabel
2 Hasil pengamatan bagian – bagian sel
pada beberapa tumbuhan.
Nama
|
Keterangan
|
Sel
gabus ubi kayu (Manihot utilisima)
|
Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malpighiales
Famili: Euphorbiaceae
Subfamili:
Crotonoideae
Bangsa:
Manihoteae
Genus: Manihot
Spesies:
M. esculenta
|
Sel
tangkai daun sawi (Brassica juncea L.)
|
Kingdom:
Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Brassicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
|
Tabel 2.
Lanjutan
Sel batang bayam (Amaranthus spp.).
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Subfamili: Amaranthoideae
Genus: Amaranthus
L.
|
Sel rimpang kunyit (Curcuma domestica L.)
|
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma longa L
|
Sel
daun Hydrilla verticillata L.
|
Kingdom:
Plantae
(tidak
termasuk): Angiospermae
(tidak
termasuk): Monocots
Ordo: Alismatales
Famili: Hydrocharitaceae
Subfamili:
Hydrilloideae
Genus: Hydrilla
Rich.
Spesies:
H. verticillata
|
Pembahasan
Mikroskop adalah alat
yang digunakan untuk melihat benda yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat
dengan mata telanjang. Mikroskop itu sendiri terdiri dari mikroskop cahaya,
mikroskop pender, mikroskop fase kontras, mikroskop ultraviolet, mikroskop
medan gelap dan mikroskop elektron.
Mikroskop
cahaya merupakan mikroskop yang menggunakan cahaya matahari. Mikroskop cahaya
terbagi menjadi dua yaitu monokuler dan binokuler.
Ada dua bagian utama
yang umumnya menyusun mikroskop yaitu bagian optik dan bagian non optik.
Bagian optik terdiri
dari : Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang di pantulkan oleh
cermin dan memusatkan ke objek, lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan
yang dibentk lensa objektif, lensa objektif berfungsi memperbesar benda yang
akan diamati.
Bagian dari non optik
terdiri dari : Kaki berfungsi sebagai penyangga mikroskop, lengan berfungsi
sebagai tempat pengamat memegang mikroskop, meja benda berfungsi untuk
meletakkan objek yang akan diamati, tabung berfungsi sebagai penghubung antara
lensa okuler dan lensa objektif, revolver berfungsi mengatur pembesaran lensa
objektif yang diinginkan, diafragma berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk mengenai preparat, cermin berfungsi menerima dan mengarahkan cahaya
yang diterima, makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara
cepat agar mendapatkan kejelasan objek yang diinginkan, mikrometer berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara lambat agar mendapatkan kejelasan gambaran objek yang
diinginkan dan sendi inklinasi berfungsi mengatur tegaknya mikroskop.
Setiap makhluk hidup memiliki bagian-bagian anggota tubuh
yang tersusun dari jutaan sel, dari sel-sel tersebut dapat dibedakan menjadi
sel hidup dan sel mati.Suatu sel dikatakan hidup apabila sel tersebut masih
menunjukkan ciri ciri kehidupan antara lain melakukan metabolisme, peka
terhadap rangsang dan aktifitas
hidup lainnya. Suatu sel hidup harus memiliki bagian sel yang terdapat di
bagian dalam dinding sel seperti membrane sel, inti sel dan sitoplasma.
Suatu sel dikatakan mati apabila tidak ada dijumpai
aktifitas kehidupan. Jadi di dalam dinding sel hanya berupa ruang kosong saja,
sel menjadi mati disebabkan beberapa fakor misalnya faktor lingkungan.
- Penampang melintang sel
singkong ( Manihot utilisima)
Dari hasil pengamatan, sel batang singkong (Manihot utilisima) mempunyai dinding sel
dan ruang antar sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang mati karena di dalamnya
tidak memiliki isi, tidak memiliki inti sel dan tidak ada aktifitas apapun yang
terjadi.
- Penampang melintang sel kunyit
(Curcuma domestica)
Dari hasil
pengamatan, sel rimpang kunyit (Curcuma
domestica) mempunyau inti sel, dinding sel dan sitoplasma. Sel initermasuk
sebagai sel yang hidup karena memiliki inti
sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut.
Bentuk
sel kunyit ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna kekuningan.
- Penampang melintang sel sawi (Brassica juncea L.)
Dari hasil pengamatan, sel batang sawi (Brassica juncea L.) tmempunyai inti sel,
sitoplasma dan dinding sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena
memiliki inti sel dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk
sel sawi ini berbentuk bulat tidak beraturan dan berwarna putih kehijauan.
4.
Penampang
melintang batang bayam (Amarathus spp.)
Dari hasil pengamatan,
sel batang bayam (Amarathus spp.) mempunyai inti sel, sitoplasma, dan
dinding sel. Sel ini termasuk sebagai sel yang hidup karena memiliki inti sel
dan adanya aktifitas kehidupan di dalam sel tersebut. Bentuk sel bayam ini
bulat dan tidak beraturan memiliki Kristal berwarna hitam.
- Penampang membujur sel Hydrilla
verticillata L.
hasil pengamatan, sel Hydrilla verticillata L. diketahui
bahwa sel daun Hydrilla verticillata ini tersusun
atas dinding sel yang tebal, inti sel, kloroplas yang berbentuk
lensa, klorofil dan sitoplasma. Sel daun Hydrilla
verticillata berbentuk segiempat beraturan yang tersusun seperti batu
bata. Pada juga sel daun Hydrilla verticillata terdapat
trikoma yang berfungsi untuk mencegah penguapan yang berlebih.Sel
daun Hydrilla verticillata ini merupakan sel hidup karena
terdapatnya sel protoplasma
yaitu dinding sel, kloroplas dan vakuola serta inti sel.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat
diambil kesimpulan :
1.
Mikroskop
terdiri dari dua bagian yaitu bagian optik dan non optik.
2.
Sel
bisa dibedakan menjadi sel hidup dan sel mati. Suatu sel di katakan hidup jika
memiliki inti sel dan melakukan aktifitas kehidupan sedangkan sel mati tidak
memiliki inti sel dan tidak melakukan aktifitas kehidupan.
3.
Dari
5 sel yang diamati, empat (sawi,bayam, kunyit, hydrilla) di antaranya termasuk
sel hidup dan satu(singkong) diantaranya termasuk dalam sel mati.
Saran
1.
Manajemen
waktu sangat diperlukan agar praktikum ini bisa berjalan lebih lancar lagi.
2. Tentang letak – letak bagian sel
tumbuhan harus dijelaskan
DAFTAR
PUSTAKA
Campbell, Nail, A. 2000. Biologi.Erlangga.Jakarta.
Gul, Sema. 2002. DNA dan Sel. Yudhistira. Jakarta.
Hapsoh dan
Hasanah,Y. 2011. Budidaya Tanaman Obat
dan Rempah. USU. Hal 53. Medan.
Pramesti,H,T.
2000. Mikroskop dan Sel. Fakultas
Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat.
Banjarbaru.
Prasaja,Yenny.
2009. Biologi. Salemba Teknika.
Jakarta.
Rahmawati, Z. 2011. 50 Reaksi Biologi percobaan ilmiah untuk
penelitian dan pengetahuan. Necktar.Yogyakarta
Saktiyono. 2002. IPA Biologi jilid 1. Esis. Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar