MORFOLOGI BATANG DAN AKAR
(Laporan
Praktikum Biologi Pertanian)
Oleh
:
Muhammad
Faizal
Amin
1810511210010
Kelompok 3
PROGRAM STUDI
AGRONOMI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organ tubuh
tumbuhan, baik bagiannya, bentuk atau fungsinya. Secara umum, tumbuhan memiliki
tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daaun (Setiaji, 2009).
Akar adalah
saah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfumgsi memperkuat tubuh
tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di dalam tanah,
mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah disera dan dibawa pada tubuh
tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadanguntuk penimbunan atau penyimpanan
cadangan makanan (Suprapti, 2006).
Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam napas,
akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti pada tanaman genera
megrove (Avicennia soneratia) akar
gantung adalah akar yang sepenuhnya berada.
Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit
anggrek dan beringin. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat pada tumbuhan
jenis tropis.Sedangkan akar penghisap banyak terdapat pada tumbuhan parasit
seperti benalu (Muhlisa, 2007)
Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuan yang amat penting. Batang berfungsi sebagai penerus penyaluran
air dan unsur hara dari akar kedaunatau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan.
Umumnya berbentuk panjang bulat seperti
silinder atau dapat pula mempunyai bantuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktonomo yang terdiri atas ruang-ruang yang masing masing
dan dibatasi oleh buku-buku dan pada buku itulah terdapat yang namanya daun.
Biasanya tumbuh keatas menuju cahaya atau matahari bersifat fototrop atau heliotrop selalu bertambah panjang Selalu bertambah panjang di
ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan
yang lebih terbatas. Mengandung percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak
digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak
berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu
batang masih muda (Rukmana, 2008).
Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam dalam melakukan
adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan modifikasi
bagian fisik tubuh tumbuhan, termaksud batang (Eka, 2011).
Tujuan
Tujuan
pratikum pada kali ini adalah untuk:
a.
Mengamati
dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan struktur dari batang pada
masing-masing tanaman.
b.
Mengetahui
berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari akar pada masing-masing
tanaman.
Tinjauan pustaka
Akar Merupakan bagian
tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat
bumi (geotrop)
atau menuju ke air (hidrotrop),
meninggalkan udara dan cahaya
yang memiliki sifat tidak
berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau
sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya, warna
tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tumbuh terus pada ujungnya, tetapi
umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian
permukaan tanah, dan bentuk
ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah
(Glimn-lacy, 2006).
Organ pada tumbuhan
terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji. Fungsi akar,
yaitu menyerap air dan hara tanah, memperkokoh berdirinya batang, Menyimpan
cadangan makanan, alat perkembangbiakan vegetative, dan tempat melekatkan tubuh
tumbuhan pada tanah atau substrat tempatnya. (Nining, 2011).
Sistem perakaran Sistem perakaran pada tanaman
ada 3, yaitu Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan
beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer
biji yang berkecambah. Perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil.
Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke
semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu
akar primer membentuk cabang sebanyakbanyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan
akar primer selanjutnya mengecil, tipe perakaran serabut terdapat pada akar
tanaman monokotil. Sistem perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari
setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar
dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (Nining, 2011).
Struktur akar dari luar
ke dalam adalah sebagai berikut Epidermis Terdiri atas selapis sel dan tersusun
rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis. Sel-sel epidermis
yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu akar untuk memperluas bidang
penyerapan (Nining, 2011).
Pada umumnya beberapa
jenis akar yaitu Akar
serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil.
Walaupun kadang-kadang pada tanaman dikotil juga
memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan
cara cangkok,
atau stek).
Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat
pada tumbuhan dikotil.
Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Akar Gantung Akar gantung
tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Oleh karena itu, akar
tersebut terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini berfungsi menyerap uap
air dan gas dari udara. Namun, bila telah mencapai tanah, akar tersebut masuk
ke dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral. Tumbuhan
yang memiliki akar gantung misalnya beringin. Akar Napas Akar napas tumbuh keluar
dari batang bagian bawah. Akar tersebut sebagian muncul di permukaan tanah dan
sebagian lagi berada di dalam tanah. Akar ini terlihat seperti menopang
tegaknya batang. Akar napas mempunyai banyak celah tempat masuknya udara. Jadi,
sesuai namanya, akar napas berfungsi untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai
akar napas, misalnya bakau dan pandan.. Akar Pelekat Akar pelekat tumbuh di
sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh memanjat.
Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok maupun tumbuhan lain.
Tumbuhan yang mempunyai akar pelekat, misalnya sirih (Glimn-lacy, 2006).
Secara
umum akar tumbuhan terdiri atas Leher
akar. Merupakan bagian yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan. Batang
akar. Batang akar meliputi bagian antara leher akar dan ujung akar. Cabang akar. Merupakan cabang-cabang akar yang
tumbuh dari sisi-sisi di akar utama. Rambut akar.
Rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis
yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air
dan hara mineral. Ujung akar. Merupakan
bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar
(kaliptra), Tudung
akar (kaliptra). Terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk
melindungi akar terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah (Yayan,
2011)
Morfologi Batang dilihat dari segi bentuk penampang
melintangnya batang dibedakan menjadi Bulat
(teres), Bersegi (angularis) dibedakan
atas: Bangun segi tiga (Triangularis) dan bangun Segi empat (quadrangularis), dan Pipih
dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun.
Dibedakan menjadi 2 yaitu: Filokladia (phyllocladium), jika
amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Dan kladodia (kladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan
percabangan (Amelia, 2006).
Permukaan batang dapat dibedakan menjadi Licin
(laevis),
Berusuk (costatus ), jika
pada permukaanya terdapat rigi- rigi yang membujur Beralur (sulkatus), Berambut
(pilosus), Berduri (spinosus), Memperlihatkan bekas - bekas daun,
Memperlihatkan bekas- bekas daun penumpu, Memperlihatkan banyak lentisel. Keadaan-keadaan lain, lepasnya kerak pada tanaman jambu biji (Amelia, 2006).
Berdasarkan arah tumbuh batang, maka batang
dibedakan menjadi Tegak lurus (erectus),
Menggantung (dependens, pendulus), Berbaring (humifisus), Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku- bukunya
keluar akar- akar. Serong keatas atau condong (ascendens),
Mengangguk (nutans), Memanjat
(scandens), dan
Membelit
(volubillis) (Amelia, 2006).
Percabangan Batang percabangan
batang dibedakan atas Percabangan Monopodial yaitu batang selalu tampak jelas,
karena lebih besar dan lebih panjang, simpodial
batang pokok sukar ditentukan,,
dan percabangan
menggarpu atau dikotom, yaitu setiap kali bercabang terjadi dua cabang yang
sama besarnya. Cabang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokoknya
disebut dahan (ramus) sedang cabang – cabang yang
kecil dinamakan ranting (ramulus). (Amelia,
2006)
Arah tumbuh cabang dibedakan sebagai berikut. Tegak (fastigiatus), Condong
keatas (patens), Mendatar
(horizontalis), Terkulai
(declinatus), dan Bergantung (pendulus). Berdasarkan
Panjang atau pendeknya umur dari suatu tumbuhan maka tumbuhan dibedakan
menjadi: Tumbuhan tahunan/annual (anuus) yaitu
tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati, ch.
tumbuhan palawija. Tumbuhan
Semusim/bienial (biennis) yaitu tumbuhan tumbuh
sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, tumbuhan menahun atau tumbuhan keras
yaitu tumbuhan dapat mencapai umur sampai puluhan atau ratusan tahun (Yayan,
2011).
BAHAN DAN METODE
Bahan dan alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
1.
Batang
mawar (Rossa sp.).
2.
Batang
nangka (Artocarpus integra Merr.).
3.
Batang
mangga (Mangifera indica).
4.
Batang
bayam (Amaraninus sp.).
5.
Batang
teki-tekian (Cyperus rotundus).
6.
Batang
bambu (Bambusa sp.).
7.
Batang
sawi (Brassica juncea L.).
8.
Batang
jambu (Psidium guajava).
Alat
Alat yang digunakan pada pratikum
kali ini adalah sebagai berikut.
1.
Buku
gambar.
2.
Alat
tulis.
3.
Kamera.
4.
Lembar
laporan sementara.
Waktu dan tempat
Praktikum biologi yang dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 15 November
2018 pada pukul 13.00-14.40. di Laboratorium Biologi Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lambung
Mangkurat Banjarbaru.
Prosedur kerja
Prosedur kerja pratikum ini adalah sebagai berikut.
1.
Menyiapkan
alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2.
Mengamati
bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3.
Menggambarkan
hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.
HASIL DAN PENGAMATAN
Hasil
Hasil dari pratikum pada kali ini
adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Morfologi batang mawar
(Rossa sp.).
Gambar batang
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang berkayu (Lignosus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang berduri (Spinosus).
·
Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·
Percabangan monopodial.
·
Arah tumbuh cabang condong keatas
(Patens).
·
Akar tunggang.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Subfamili: Rosoideae
Genus: Rosa
L.
|
Tabel 2. Morfologi batang
nangka (Artocarpus integra Merr.).
Gambar batang
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang berkayu (Lignosus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun .
·
Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·
Percabangan monopodial.
·
Arah tumbuh cabang condong keatas
(Patens).
·
Akar tunggang.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Subfamili: Moraideae
Genus: Artocarpus integra Merr.
|
Tabel 3. Morfologi batang
mangga (Mangifera indica).
Gambar batang
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang berkayu (Lignosus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun .
·
Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·
Percabangan monopodial.
·
Arah tumbuh cabang condong keatas
(Patens).
·
Akar tunggang.
|
Kingdom: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
|
Tabel 4. Morfologi batang dan
akar bayam (Amaranthus sp.).
Gambar batang
|
Gambar akar
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang basah (Herbaceus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang licin (Leavis).
·
Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·
Percabangan monopodial.
·
Tidak memiliki arah cabang.
·
Akar tunggang.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Subfamili: Amaranthoideae
Genus: Amaranthus
L.
|
Tabel 5. Morfologi batang dan
akar teki-tekian (Cyperus rotundus).
Gambar batang
|
Gambar akar
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang basah (Herbaceus).
·
Bentuk batang segitiga (Tringularis).
·
Permukaan batang licin (Leavis).
·
Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·
Percabangan simpodial.
·
Tidak memiliki arah cabang.
·
Akar serabut.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Monokotil
Subkelas:Commelinids (EuMonokotil)
Ordo: Poales
Famili: Cyperaceae
Spesies: Cyperus rotundus
|
Tabel 6. Morfologi batang bambu
(Bambusa sp.)
Gambar batang
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang berkayu (Lignosus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu .
·
Arah tumbuh batang tegak lurus (Erectus).
·
Percabangan monopodial.
·
Arah tumbuh cabang condong keatas
(Patens).
·
Akar serabut.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Angiospermae
Kelas: Monokotil
Subkelas: Commelinids
Ordo: Poales
Famili: Poaceae
Bangsa: Bambuseae
Spesies: Bambusa sp.
|
Tabel 7. Morfologi batang dan
akar sawi (Brassica juncea L.).
Gambar batang
|
Gambar akar
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang basah (Herbaceus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang bekas-bekas daun.
·
Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·
Percabangan simpodial.
·
Tidak memiliki arah cabang.
·
Akar serabut.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Brassicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Spesies: Brassica juncea L.
|
Tabel 8. Morfologi batang jambu
(Psidium guajava).
Gambar batang
|
|
Keterangan
|
Klasifikasi
|
·
Batang berkayu (Lignosus).
·
Bentuk batang bulat (Teres).
·
Permukaan batang keadaaan yang lain yaitu
lepasnya kerak.
·
Arah tumbuh batang tegak lurus (Erectus).
·
Percabangan monopodial.
·
Arah tumbuh cabang condong keatas
(Patens).
·
Akar tunggang.
|
Kingdom: Plantae
Divisi: Angiospermae
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Subfamili: Myrtoideae
Bangsa: Myrtaceae
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava
|
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan menunjukan bahwa setiap tumbuhan memiliki
struktur akar dan batang yang berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis
tumbuhan apakah yang diamati tersebut.
Batang mawar (Rossa sp.) memiliki
batang berkayu (Lignosus), bentuk
batangnya bulat (Teres), dengan
permukaan batangnya berduri (Spinosus),
arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens),
lalu bentuk percabangannya ialah monopodial, kemudian memiliki arah cabang
condong keatas (Patens), dan memiliki
akar tunggang.
Pada batang nangka (Artocarpus
integra L.) memiliki batang berkayu (Lignosus),
bentuk batangnya bulat (Teres),
permukaannya ada bekas-bekas daun, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan
monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Lalu pada batang mangga (Mangifera
indica) memiliki batang berkayu (Lignosus),
bentuk batangnya bulat (Teres),
permukaannya ada bekas-bekas daun, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan
monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Batang jambu (Psidium gujava)
memiliki batang berkayu (Lignosus),
bentuk batangnya bulat (Teres),
permukaannya keadaan lain melepasnya kerak, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan
monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Kemudian pada batang bambu (Bambusa sp.)
memiliki batang berkayu (Lignosus).
Bentuk batangnya bulat (Teres),
permukaannya bekas-bekas daun penumpu, arah tumbuh batangnya tegak lurus (Erectus), dengan bentuk percabangan
monopodial,arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar serabut.
Selanjutnya batang dan akar bayam (Amaranthus sp.) memiliki Batang basah (Herbaceus), bentuk batang bulat (Teres), permukaannya batang licin (Leavis) arah tumbuh tegak lurus (Erectus), dengan percabangan monopodial,
tidak memiliki arah cabang, dan memiliki akar tunggang.
Batang dan akar teki-tekian (Cyperus rotundus) memiliki Batang basah (Herbaceus), bentuk batang segitiga (Tringularis), permukaan batang licin (Leavis), arah tumbuh tegak lurus (Erectus), bentuk Percabangan simpodial, tidak memiliki arah cabang
dan memiliki akar serabut.
Batang dan akar sawi (Bracia
juncea L.) memiliki Batang basah (Herbaceus),
bentuk batang bulat (Teres), permukaan
batang bekas-bekas daun, arah tumbuh tegak lurus (Erectus), bentuk percabangannya simpodial, tidak memiliki arah
cabang, dan memiliki akar serabut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan pada pratikum pada kalini adalah sebagai
berikut.
1.
Batang
pada setiap tanaman berbeda-beda struktur, bentuk, permukaan, arah tumbuh
batang, bentuk percabangan dan arah tumbuh cabang.
2.
Akar
dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang yang ada pada tanaman berbiji dikotil
dan akar serabut yang ada pada tanaman berbiji monokotil.
3.
Pada
masing-masing tanaman permukaan batang salah satu fungsinya melindungi tanaman
seperti mawar (Rossa sp.).
4.
Arah
tumbuh batang dan cabang tergantung pada penyinaran matahari.
5.
Fungsi
akar tidak hanya menyerap air namun juga melekat ke tanah dan tempat
penyimpanan makanan cadangan.
Saran
Saran pada pratikum kali ini adalah sebaiknya pada bahan pratikum dikurangi
tetapi lebih beragam dan juga kalau bisa
waktu penjelasan diharapkan anggota kelompok tenang dan memperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Amelia. 2006. Morfologi pada tumbuhan. Esis. Jakarta
Eka. 2011. Struktur pertumbuhan pada akar Jurnal penelitian tentang tumbuhan.
Erlangga.
Jakarta
Muhlisah. 2007.
Macam-macam akar. Erlangga. Jakarta
Rukman. 2008. Defenisi batang. Bima aksara. Jakarta
Setiaji. 2009. Struktur anatomi tumbuhan. Bima aksara.
Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar