Sabtu, 23 Februari 2019

CONTOH LAPORAN BIOLOGI : MORFOLOGI BATANG DAN AKAR



MORFOLOGI BATANG DAN AKAR

(Laporan Praktikum Biologi Pertanian)

                                                            




Oleh :
Muhammad Faizal Amin
1810511210010
Kelompok 3













PROGRAM STUDI AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2018
 







PENDAHULUAN
Latar Belakang
Morfologi tumbuhan adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari organ tubuh tumbuhan, baik bagiannya, bentuk atau fungsinya. Secara umum, tumbuhan memiliki tiga organ dasar yaitu akar, batang dan daaun (Setiaji, 2009).
Akar adalah saah satu organ vital yang dimiliki tumbuhan. Akar berfumgsi memperkuat tubuh tumbuhan, menyerap air dan unsur hara yang terkandung di dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah disera dan dibawa pada tubuh tumbuhan yang memerlukan dan kadang-kadanguntuk penimbunan atau penyimpanan cadangan makanan (Suprapti, 2006).
Akar tumbuhan sering mengalami modifikasi dengan bentuk yang beragam napas, akar naik keatas tanah, khususnya ke atas air seperti pada tanaman genera megrove (Avicennia soneratia) akar gantung adalah akar yang sepenuhnya berada.    Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit anggrek dan beringin. Akar banir adalah akar yang banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropis.Sedangkan akar penghisap banyak terdapat pada tumbuhan parasit seperti benalu (Muhlisa, 2007)
Batang merupakan salah satu bagian dari tumbuan yang amat penting.  Batang berfungsi sebagai penerus penyaluran air dan unsur hara dari akar kedaunatau bagian tubuh tumbuhan yang membutuhkan. Umumnya berbentuk  panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bantuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktonomo yang  terdiri atas ruang-ruang yang masing masing dan dibatasi oleh buku-buku dan pada buku itulah terdapat yang namanya   daun.    Biasanya tumbuh keatas menuju cahaya atau matahari bersifat fototrop atau heliotrop selalu bertambah panjang Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang lebih terbatas. Mengandung percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umumnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda (Rukmana, 2008).
Modifikasi batang merupakan salah satu jalan tubuh tumbuhan dalam dalam melakukan adaptasi, artinya adaptasi dapat dilakukan tumbuhan dengan melakukan modifikasi bagian fisik tubuh tumbuhan, termaksud batang (Eka, 2011).

Tujuan
Tujuan pratikum pada kali ini adalah untuk:
a.       Mengamati dan mengetahui berbagai sifat, fungsi, bentuk dan struktur dari batang pada masing-masing tanaman.
b.      Mengetahui berbagai sifat, tugas, bentuk dan bagian-bagian dari akar pada masing-masing tanaman.




Tinjauan pustaka
Akar Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya yang memiliki sifat tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya, warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah, dan bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah (Glimn-lacy, 2006).
Organ pada tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah termasuk biji. Fungsi akar, yaitu menyerap air dan hara tanah, memperkokoh berdirinya batang, Menyimpan cadangan makanan, alat perkembangbiakan vegetative, dan tempat melekatkan tubuh tumbuhan pada tanah atau substrat tempatnya. (Nining, 2011).
 Sistem perakaran Sistem perakaran pada tanaman ada 3, yaitu Sistem perakaran tunggang, terdiri atas sebuah akar besar dengan beberapa cabang dan ranting akar. Akar berasal dari perkembangan akar primer biji yang berkecambah. Perakaran tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil. Sistem perakaran serabut, terdiri atas sejumlah akar kecil, ramping yang ke semuanya memiliki ukuran sama. Sistem perakaran serabut terbentuk pada waktu akar primer membentuk cabang sebanyakbanyaknya, cabang tidak menjadi besar, dan akar primer selanjutnya mengecil, tipe perakaran serabut terdapat pada akar tanaman monokotil. Sistem perakaran adventif, merupakan akar yang tumbuh dari setiap bagian tubuh tanaman dan bukan akar primer. Misalnya akar yang keluar dari umbi batang, akar yang keluar dari batang (Nining, 2011).
 Struktur akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut Epidermis Terdiri atas selapis sel dan tersusun rapat tanpa rongga antarsel. Sel epidermis berdinding tipis. Sel-sel epidermis yang dekat ujung akar mempunyai beberapa bulu akar untuk memperluas bidang penyerapan (Nining, 2011).
Pada umumnya beberapa jenis akar yaitu Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun kadang-kadang pada tanaman dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Akar Gantung Akar gantung tumbuh dari bagian atas batang dan tumbuh ke arah tanah. Oleh karena itu, akar tersebut terlihat menggantung di udara. Akar gantung ini berfungsi menyerap uap air dan gas dari udara. Namun, bila telah mencapai tanah, akar tersebut masuk ke dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral. Tumbuhan yang memiliki akar gantung misalnya beringin. Akar Napas Akar napas tumbuh keluar dari batang bagian bawah. Akar tersebut sebagian muncul di permukaan tanah dan sebagian lagi berada di dalam tanah. Akar ini terlihat seperti menopang tegaknya batang. Akar napas mempunyai banyak celah tempat masuknya udara. Jadi, sesuai namanya, akar napas berfungsi untuk bernapas. Tumbuhan yang mempunyai akar napas, misalnya bakau dan pandan.. Akar Pelekat Akar pelekat tumbuh di sepanjang batang. Akar pelekat terdapat pada tumbuhan yang tumbuh memanjat. Akar ini berfungsi untuk melekatkan batang pada tembok maupun tumbuhan lain. Tumbuhan yang mempunyai akar pelekat, misalnya sirih (Glimn-lacy, 2006).
Secara umum akar tumbuhan terdiri atas Leher akar. Merupakan bagian yang menghubungkan antara akar dengan batang tumbuhan. Batang akar. Batang akar meliputi bagian antara leher akar dan ujung akar.  Cabang akar. Merupakan cabang-cabang akar yang tumbuh dari sisi-sisi di akar utama. Rambut akar. Rambut-rambut halus yang bercabang-cabang yang tumbuh dari sel-sel epidermis yang tumbuh dekat ujung akar, berfungsi untuk memperluas daerah penyerapan air dan hara mineral.  Ujung akar. Merupakan bagian paling bawah dari akar tumbuhan yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra), Tudung akar (kaliptra). Terdapat di bagian paling ujung dari akar yang berfungsi untuk melindungi akar terhadap kerusakan pada saat menembus partikel tanah (Yayan, 2011)
Morfologi Batang dilihat dari segi bentuk penampang melintangnya batang dibedakan menjadi Bulat (teres), Bersegi (angularis) dibedakan atas: Bangun segi tiga (Triangularis) dan bangun Segi empat (quadrangularis), dan Pipih dan biasanya lalu melebar menyerupai daun dan mengambil alih tugas daun. Dibedakan menjadi 2 yaitu: Filokladia (phyllocladium), jika amat pipih dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Dan kladodia (kladodium), jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan (Amelia, 2006).
Permukaan batang dapat dibedakan menjadi Licin (laevis), Berusuk (costatus ), jika pada permukaanya terdapat rigi- rigi yang membujur Beralur (sulkatus), Berambut (pilosus), Berduri (spinosus), Memperlihatkan bekas - bekas daun, Memperlihatkan bekas- bekas daun penumpu, Memperlihatkan banyak lentisel. Keadaan-keadaan lain, lepasnya kerak pada tanaman jambu biji (Amelia, 2006).
Berdasarkan arah tumbuh batang, maka batang dibedakan menjadi Tegak lurus (erectus), Menggantung (dependens, pendulus), Berbaring (humifisus), Menjalar atau merayap (repens), batang berbaring tetapi dari buku- bukunya keluar akar- akar. Serong keatas atau condong (ascendens), Mengangguk (nutans), Memanjat (scandens), dan Membelit (volubillis) (Amelia, 2006).
Percabangan Batang percabangan batang dibedakan atas Percabangan Monopodial yaitu batang selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang, simpodial batang pokok sukar ditentukan,, dan percabangan menggarpu atau dikotom, yaitu setiap kali bercabang terjadi dua cabang yang sama besarnya. Cabang besar yang biasanya langsung keluar dari batang pokoknya disebut dahan (ramus) sedang cabang – cabang yang kecil dinamakan ranting (ramulus). (Amelia, 2006)
Arah tumbuh cabang dibedakan sebagai berikut. Tegak (fastigiatus),  Condong keatas (patens),  Mendatar (horizontalis), Terkulai (declinatus), dan Bergantung (pendulus). Berdasarkan Panjang atau pendeknya umur dari suatu tumbuhan maka tumbuhan dibedakan menjadi: Tumbuhan tahunan/annual (anuus) yaitu tumbuhan yang umurnya pendek, umurnya kurang dari satu tahun sudah mati, ch. tumbuhan palawija. Tumbuhan Semusim/bienial (biennis) yaitu tumbuhan tumbuh sampai menghasilkan biji (keturunan baru) memerlukan waktu dua tahun, tumbuhan menahun atau tumbuhan keras yaitu tumbuhan dapat mencapai umur sampai puluhan atau ratusan tahun (Yayan, 2011).













BAHAN DAN METODE
Bahan dan alat
Bahan
Bahan yang digunakan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
1.      Batang mawar (Rossa sp.).
2.      Batang nangka (Artocarpus integra Merr.).
3.      Batang mangga (Mangifera indica).
4.      Batang bayam (Amaraninus sp.).
5.      Batang teki-tekian (Cyperus rotundus).
6.      Batang bambu (Bambusa sp.).
7.      Batang sawi (Brassica juncea L.).
8.      Batang jambu (Psidium guajava).

Alat
            Alat yang digunakan pada pratikum kali ini adalah sebagai berikut.
1.      Buku gambar.
2.      Alat tulis.
3.      Kamera.
4.      Lembar laporan sementara.



Waktu dan tempat
Praktikum biologi yang dilaksanakan pada Hari Kamis, Tanggal 15 November 2018 pada pukul 13.00-14.40. di Laboratorium Biologi Pertanian  Fakultas  Pertanian  Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.

Prosedur kerja
Prosedur kerja pratikum ini adalah sebagai berikut.
1.      Menyiapkan alat yang digunakan dan bahan yang akan diamati.
2.      Mengamati bagian-bagian batang dan akar tanaman.
3.      Menggambarkan hasil pengamatan dengan keterangan yang jelas.













HASIL DAN PENGAMATAN
Hasil
            Hasil dari pratikum pada kali ini adalah sebagai berikut.
Tabel 1. Morfologi batang mawar (Rossa sp.).
Gambar batang

Keterangan
Klasifikasi
·         Batang berkayu (Lignosus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang berduri (Spinosus).
·         Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·         Percabangan monopodial.
·         Arah tumbuh  cabang condong keatas (Patens).
·         Akar tunggang.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo: Rosales
Famili: Rosaceae
Subfamili: Rosoideae
Genus: Rosa L.

Tabel 2. Morfologi batang nangka (Artocarpus integra Merr.).
Gambar batang

Keterangan
Klasifikasi
·         Batang berkayu (Lignosus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun .
·         Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·         Percabangan monopodial.
·         Arah tumbuh  cabang condong keatas (Patens).
·         Akar tunggang.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Subfamili: Moraideae
Genus: Artocarpus integra Merr.

Tabel 3. Morfologi batang mangga (Mangifera indica).
Gambar batang

Keterangan
Klasifikasi
·         Batang berkayu (Lignosus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun .
·         Arah tumbuh batang condong (Ascendens).
·         Percabangan monopodial.
·         Arah tumbuh  cabang condong keatas (Patens).
·         Akar tunggang.
Kingdom: Plantae
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: Mangifera indica
Tabel 4. Morfologi batang dan akar bayam (Amaranthus sp.).
Gambar batang
Gambar akar


Keterangan
Klasifikasi
·         Batang basah (Herbaceus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang licin (Leavis).
·         Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·         Percabangan monopodial.
·         Tidak memiliki arah cabang.
·         Akar tunggang.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Caryophyllales
Famili: Amaranthaceae
Subfamili: Amaranthoideae
Genus: Amaranthus L.
Tabel 5. Morfologi batang dan akar teki-tekian (Cyperus rotundus).
Gambar batang
Gambar akar


Keterangan
Klasifikasi
·         Batang basah (Herbaceus).
·         Bentuk batang segitiga (Tringularis).
·         Permukaan batang licin (Leavis).
·         Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·         Percabangan simpodial.
·         Tidak memiliki arah cabang.
·         Akar serabut.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Monokotil
Subkelas:Commelinids (EuMonokotil)
Ordo:   Poales
Famili: Cyperaceae
Spesies: Cyperus rotundus
Tabel 6. Morfologi batang bambu (Bambusa sp.)
Gambar batang

Keterangan
Klasifikasi
·         Batang berkayu (Lignosus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang memperlihatkan bekas-bekas daun penumpu .
·         Arah tumbuh batang tegak lurus  (Erectus).
·         Percabangan monopodial.
·         Arah tumbuh  cabang condong keatas (Patens).
·         Akar serabut.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Angiospermae
Kelas:  Monokotil
Subkelas: Commelinids
Ordo:   Poales
Famili: Poaceae
Bangsa: Bambuseae
Spesies: Bambusa sp.
Tabel 7. Morfologi batang dan akar sawi (Brassica juncea L.).
Gambar batang
Gambar akar


Keterangan
Klasifikasi
·         Batang basah (Herbaceus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang bekas-bekas daun.
·         Arah tumbuh tegak lurus (Erectus).
·         Percabangan simpodial.
·         Tidak memiliki arah cabang.
·         Akar serabut.
Kingdom: Plantae
Divisi:  Magnoliophyta
Kelas:  Magnoliopsida
Ordo:   Brassicales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Spesies: Brassica juncea L.

Tabel 8. Morfologi batang jambu (Psidium guajava).
Gambar batang

Keterangan
Klasifikasi
·         Batang berkayu (Lignosus).
·         Bentuk batang bulat (Teres).
·         Permukaan batang keadaaan yang lain yaitu  lepasnya kerak.
·         Arah tumbuh batang tegak lurus  (Erectus).
·         Percabangan monopodial.
·         Arah tumbuh  cabang condong keatas (Patens).
·         Akar tunggang.
Kingdom: Plantae
Divisi: Angiospermae
Ordo:   Myrtales
Famili: Myrtaceae
Subfamili: Myrtoideae
Bangsa: Myrtaceae
Genus: Psidium
Spesies: Psidium guajava
Pembahasan
Berdasarkan  hasil pengamatan  menunjukan bahwa setiap tumbuhan memiliki struktur akar dan batang yang berbeda. Perbedaan tersebut tergantung pada jenis tumbuhan apakah yang diamati tersebut.
Batang mawar (Rossa sp.) memiliki batang berkayu (Lignosus), bentuk batangnya bulat (Teres), dengan permukaan batangnya berduri (Spinosus), arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), lalu bentuk percabangannya ialah monopodial, kemudian memiliki arah cabang condong keatas (Patens), dan memiliki akar tunggang.
Pada batang nangka (Artocarpus integra L.) memiliki batang berkayu (Lignosus), bentuk batangnya bulat (Teres), permukaannya ada bekas-bekas daun, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Lalu pada batang mangga (Mangifera indica) memiliki batang berkayu (Lignosus), bentuk batangnya bulat (Teres), permukaannya ada bekas-bekas daun, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Batang jambu (Psidium gujava) memiliki batang berkayu (Lignosus), bentuk batangnya bulat (Teres), permukaannya keadaan lain melepasnya kerak, arah tumbuh batang condong keatas (Ascendens), sedangkan bentuk percabangan monopodial, lalu arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar tunggang.
Kemudian pada batang bambu (Bambusa sp.) memiliki batang berkayu (Lignosus). Bentuk batangnya bulat (Teres), permukaannya bekas-bekas daun penumpu, arah tumbuh batangnya tegak lurus (Erectus), dengan bentuk percabangan monopodial,arah tumbuh cabangnya condong keatas (Patens) dan memiliki akar serabut.
Selanjutnya batang dan akar bayam (Amaranthus sp.) memiliki Batang basah (Herbaceus), bentuk batang bulat (Teres), permukaannya batang licin (Leavis) arah tumbuh tegak lurus (Erectus), dengan percabangan monopodial, tidak memiliki arah cabang, dan memiliki akar tunggang.
Batang dan akar teki-tekian (Cyperus rotundus) memiliki Batang basah (Herbaceus), bentuk batang segitiga (Tringularis), permukaan batang licin (Leavis), arah tumbuh tegak lurus (Erectus), bentuk Percabangan simpodial, tidak memiliki arah cabang dan memiliki akar serabut.
Batang dan akar sawi (Bracia juncea L.) memiliki Batang basah (Herbaceus), bentuk batang bulat (Teres), permukaan batang bekas-bekas daun, arah tumbuh tegak lurus (Erectus), bentuk percabangannya simpodial, tidak memiliki arah cabang, dan memiliki akar serabut.






KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan pada pratikum pada kalini adalah sebagai berikut.
1.      Batang pada setiap tanaman berbeda-beda struktur, bentuk, permukaan, arah tumbuh batang, bentuk percabangan dan arah tumbuh cabang.
2.      Akar dibedakan menjadi dua yaitu akar tunggang yang ada pada tanaman berbiji dikotil dan akar serabut yang ada pada tanaman berbiji monokotil.
3.      Pada masing-masing tanaman permukaan batang salah satu fungsinya melindungi tanaman seperti mawar (Rossa sp.).
4.      Arah tumbuh batang dan cabang tergantung pada penyinaran matahari.
5.      Fungsi akar tidak hanya menyerap air namun juga melekat ke tanah dan tempat penyimpanan makanan cadangan.

Saran
Saran pada pratikum kali ini adalah sebaiknya pada bahan pratikum dikurangi tetapi lebih beragam dan juga kalau  bisa waktu penjelasan diharapkan anggota kelompok tenang dan memperhatikan.







DAFTAR PUSTAKA
Amelia. 2006. Morfologi pada tumbuhan. Esis. Jakarta
Eka. 2011. Struktur pertumbuhan pada akar Jurnal penelitian tentang tumbuhan.
Erlangga. Jakarta
Muhlisah. 2007. Macam-macam akar. Erlangga. Jakarta
Rukman. 2008. Defenisi batang. Bima aksara. Jakarta
Setiaji. 2009. Struktur anatomi tumbuhan. Bima aksara. Jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar